TRIBUNJAMBI.COM, NEW YORK - Bila mneyebut nama kapal legendaris Titanic pastinya banyak orang yang mengetahuinya.
Ceritanya sampai dijadikan sebuah film, kapal itu tenggelam pada 1912 akibat menabrak gunung es, RMS Titanic direncakaan akan dibongkar.
Diketahui setidaknya ada 1.500 penumpang kapal tersebut yang tewas dalam tragedi tersebut.
Sejak itu bangkai kapal pun masih terus menarik perhatian khalayak, mulai dari pencari harta hingga ilmuwan.
Pihak berwenang setelah sekian lama akhirnya setuju membuka lambung dari bangkai ,
Melansir Popular Mechanics, Kamis (21/5/2020), pembongkaran kapal rencananya akan dilakukan untuk menghambil barang berharga yang masih terdapat di dalam kapal selama lebih dari seabad.
Barang berharga yang dimaksud bukanlah perhiasan melainkan sebuah peralatan, yakni telegraf nirkabel (radiotelegraphy) Marconi yang asli.
Telegraf nirkabel ini merupakan alat ciptaan Guglielmo Marconi yang digunakan untuk mengirimkan kode Morse tanpa menggunakan kabel.
Alat tersebut sempat menuai cemoohan orang-orang pada masanya.
Pada saat itu, orang-orang percaya jika gelombang radio hanya bisa diterima dalam jarak pendek saja.
Tetapi pada tahun 1901, Marconi membuktikan mereka salah dengan keberhasilannya mengirimkan pesan dari Inggris ke Kanada.
Alat tersebut kemudian mulai populer.
Telegraf buatan Marconi pun kemudian ditempatkan di Titanic.
Dengan diketemukannya pemancar radio pada alat, beberapa pesan seperti pesan peringatan yang terlewat dan panggilan darurat yang dikirim dari kapal mungkin bisa dibuka.
• Protokol New Normal Terbaru Jarak Antar Karyawan di Kantor Minimal 1 Meter, Ini Penjelasannya
• Selasa (26/5) PSBB Palembang Diberlakukan, Sanksi Ini Menanti Jika Melanggar
• Anggota Dewan Kerinci Sayangkan Pernyataan Bupati Adirozal yang Ajak Orang Datang ke Kerinci
"Perangkat Marconi memiliki nilai sejarah, pendidikan, ilmiah, dan budaya yang signifikan sebagai perangkat yang digunakan untuk membuat panggilan darurat ketika Titanic mengalami musibah," tulis Rebecca Beach Smith, hakim yang mengizinkan pembongkaran Titanic, seperti dikutip dari The New York Times.