TRIBUNJAMBI. COM, BULELENG-
Peristiwa ambulans masuk jurang terjadi di Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Provinsi Bali, pada Kamis (21/5/2020) sore.
Mobil ambulans itu membawa jenazah dan empat penumpang jatuh ke jurang sedalam 10 meter.
• Bisa Dipilih, Animasi Idul Fitri 2020 Untuk Ucapan Selamat Lebaran & Kata Mutiara 1 Syawal 1441 H
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, rencananya ambulans itu membawa jenazah dari RSUD Kapal, Badung ke Desa Tembok di Tejakula.
Beruntung sopir dan tiga penumpang lainnya selamat.
"Pengemudi selamat, sementara jenazah sudah dievakuasi keluarga dibantu masyarakat setempat ke rumah duka menggunakan ambulans dari Desa Tembok," kata Sumarjaya, Jumat (22/5/2020).
• Masyarakat Perlu Tahu, Peneliti Temukan Ada Virus Corona Bisa Terbang di Udara Sejauh 6 Meter
Dari keterangan sopir bernama Komang Beni Sastrawan (35), ambulans dimiliki secara pribadi dan disewakan.
Saat itu, kebetulan disewa untuk membawa jenazah yang meninggal karena sakit jantung.
Sumarjaya menjelaskan kronologis kecelakaan tunggal tersebut.
Saat itu, ambulans melaju dari selatan (Denpasar) ke utara (Buleleng).
Namun, saat di tempat kejadian perkara (TKP), kendaraan oleng ke kiri dan keluar badan jalan.
Bahkan, ambulans sempat menabrak pohon lalu jatuh ke jurang sedalam 10 meter.
Diduga, penyebab kecelakaan adalah kondisi jalan yang licin. Sebab saat itu, cuaca dalam keadaan hujan.
Modus Pemudik Kelabui Pemeriksaan Petugas dengan Naik Ambulans, Truk hingga Sewa Mobil.
Kendaraan dipaksa putar balik Pos Pemantauan Satuan Lalulintas (Satlantas) saat akan mudik, Jumat (22/5/2020) (Tribun Medan)
Di tempat terpisah, Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum berharap kembali beroperasionalnya transportasi umum tidak menimbulkan masalah baru penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.
"Mudah-mudahan tak ada masalah. Sekarang yang kami tekankan soal lalu lintas, transportasi yang kami ketatkan," jelas Uu saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (6/5/1020) malam.
Uu mengaku sudah mendatangi beberapa check point di Jawa Barat, salah satunya di Limbangan, Kabupaten Garut.
Di check point tersebut, ada beberapa mobil termasuk penumpangnya yang dikembalikan ke daerah asal.
"Termasuk ada yang ditilang. Ada penilangan bagi mereka karena menurut Polisi, ada pelanggaran," jelas Uu.
Dalam hitungan menit saja, lanjut Uu, banyak mobil yang dipulangkan.
Menurut dia, berbagai modus dilakukan pemudik supaya bisa pulang kampung dan lolos dari pemeriksaan petugas.
Kata Uu, mereka ada yang menaiki ambulans, truk, hingga mobil rental. "Polisi paham tentang kendaraan-kendaraan yang sebenarnya mereka mudik," kata Uu.
Ditanya warga yang tidak menghiraukan anjuran untuk mudik, Uu mengatakan, masyarakat belum memahami dan belum bisa melaksanakan semua aturan di PSBB.
"Sekarang ada kelonggaran (transportasi) dari pemerintah pusat, apa boleh buat. Kita harus fatsun kepada pusat," kata Uu.
Uu mengatakan, program PSBB ini untuk kemaslahatan masyarakat bukan hanya untuk pemerintah. Oleh karenanya, warga harus mengikuti apa yang dianjurkan dan diarahkan di masa PSBB ini.
Sebelumnya, pemerintah pusat mengizinkan transportasi umum kembali beroperasi mulai hari ini, Kamis (7/5/2020).
Namun kembali beroperasinya angkutan umum ini dengan pembatasan kriteria penumpang. (*)
Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul:Ambulans Bawa Jenazah dan 4 Penumpang Jatuh ke Jurang Sedalam 10 Meter dan berjudul: Modus Pemudik Kelabui Pemeriksaan Petugas: Naik Ambulans, Truk hingga Sewa Mob