Pedagang Daging Sapi di Semarang Tega Campur Jualannya dengan Tetelan Babi

Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Pedagang di Pasar Angso Duo Jambi.

TRIBUNJAMBI.COM, SEMARANG - Seorang pedagang di Pasar Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kedapatan menjual daging sapi bercampur daging babi.

Pedagang yang berasal dari Kabupaten Boyolali tersebut sudah dua tahun berjualan di Pasar Bringin.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Semarang, Heru Cahyono, mengatakan pengungkapan kasus ini berdasar laporan masyarakat yang curiga dengan daging sapi yang dicampur tetelan babi.

Jual Daging Babi Seolah-olah Daging Sapi, Kehohongan 4 Pengepul di Bandung Terungkap setelah 1 Tahun

Kisah Pilu Bocah 10 Tahun di Bima. Dianiaya dan Diperkosa Hingga Tewas Tergantung di Kamar Kos

"Kejadiannya pada Kamis dan Jumat minggu lalu, dan selanjutnya dilakukan pengecekan oleh dinas pada Sabtu," jelasnya saat ditemui di kantornya, Senin (18/5/2020).

Pedagang tersebut diketahui sudah berjualan selama dua tahun di Pasar Bringin. Namun, dia berada di pasar pagi dan tidak di los.

"Jadi jualannya seperti mremo itu, dia area pasar tapi tidak terdata resmi karena di area luar," kata Heru.

Dari pengakuan pedagang tersebut, dia mendapatkan daging dari daerah Ampel, Kabupaten Boyolali. Kemudian menjual apa adanya, tanpa mencampur.

Deretan Petinju Kelas Dunia Terbaik Sepanjang Masa, Ada Mike Tyson dan Muhammad Ali, Siapa Pertama?

Tanaman Ini Bisa Buat Udara di Rumah Tetap Segar & Semakin Bersih, Berikut 10 Tanaman yang Dimaksud

"Dia setiap hari menjual sekitar 10 sampai 20 kilogram," tegasnya.

Setelah diketahui menjual daging sapi bercampur tetelan babi, pedagang tersebut dilarang untuk berjualan di area Pasar Bringin.

Terpisah, Lurah Pasar Bringin Khabib Zaenal Maarif mengatakan hanya ada tiga orang yang berjualan daging di Pasar Bringin.

"Namun setelah yang satu itu dilarang berjualan, sekarang hanya ada dua pedagang yang beraktivitas," ungkapnya.

Pedagang yang kedapatan menjual daging sapi bercampur tetelan daging babi tersebut, kata Khabib, diketahui menjual seharga Rp 80.000 per kilogram.

Padahal normalnya, per kilogram daging sapi dijual berkisar Rp 100.000.

"Kalau dilihat biasa tentu sulit membedakan antara daging asli atau campuran, perlu memakai alat untuk memastikan. Apalagi, pedagang tersebut berjualan hanya pagi hari saat penerangan kurang, sehingga mungkin bisa mengelabui," paparnya.

Sementara pedagang daging di Pasar Bringin, Irul, mengaku khawatir dengan dampak penjualan daging campuran tersebut.

"Pasti nanti pembeli jadi takut dan omzet pedagang akan turun," ungkapnya.

Sumber : Kompas.com

Berita Terkini