TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Seminggu menjelang Hari Raya Idul Fitri suasana Pasar Jatibaru Tanah Abang Jakarta Pusat justru membludak.
Pasar dipenuhi para pedagang dan pengujung, meski masih dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB (PSBB).
Pantauan Wartakotalive.com siang ini, para pedagang terlihat mengelar lapaknya di sepanjang trotoar dari Jatibaru hingga sekitar area blok F. Mereka nampak biasanya saja meski sempat ada petugas Satpol PP.
• Daftar 20 Orang Pemilik Klub Liga Inggris Terkaya, Ada Manchester City hingga Norwich City
• Nekat Buka Plastik dan Mandikan Jenazah Covid-19, 15 Warga Sidoarjo Positif Virus Corona
Petugas Satpol PP yang sempat berada di lokasi pun tidak dapat berbuat banyak melihat para pedagang dan pengunjung yang datang justru semakin ramai hingga siang ini, petugas Satpol PP pun hanya melakukan pemantauan.
"Ayo bang ibu ibu, di obral aja 100 ribu 3. Ayo ayo buat lebaran," kata seorang pedagang menawarkan ke pengujung, Senin (18/5/2020).
• Ramai Tagar Indonesia Terserah, Benarkah Perawat Indonesia Sudah Menyerah?
• VIDEO Pelaku Bullying Bocah Penjual Jalangkote Ditangkap
Beberapa petugas Satpol PP yang sempat berada dilokasi pun membubarkan diri.
Selanjutnya beberapa pedagang pun langsung mendirikan beberapa area trotoar yang kosong untuk dijadikan lapak mereka.
Sementara itu beberapa pedagang engan berkomentar lebih banyak atas kembalinya mereka beroperasi ditengah pandemi dan aturan PSBB yang masih berlaku.
Para pedagang seakan tak ingin mengomentari kondisi ini.
• Benarkah Kucing Bisa Tertular Virus Corona Covid-19? Begini Penjelasannya, Bisa Tanpa Gejala?
• Satu Pasien Covid-19 di Tanjabbar Sembuh, Bupati Minta Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Melihat kondisi di Pasar Tanah Abang Jatibaru ini, banyak diantaranya menjual berbagai kebutuhan pakaian muslim, sepanjang lorong gang itu, banyak ditemukan para pedagang yang berjualan.
Sayangnya masih ada beberapa yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Tak hanya pedagang di area trotoar di Tanah Abang pun juga ramai dipadati dengan kendaraan roda dua yang terparkir.
Sedangkan di beberapa bahu jalan juga dipadati kendaraan roda empat yang berimbas terjadinya kepadatan arus lalu lintas.
PSBB di Madura
Meski Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Malang hari pertama diterapkan mulai Minggu (17/5/2020), namun tidak ada perbedaan yang menonjol dibandingkan hari biasa.
Jalanan di beberapa titik masih tetap terpantau ramai seperti biasa dan beberapa pedagang di sepanjang trotoar masih melayani pembeli.
Mencari nafkah menjelang Lebaran menjadi alasan bagi para pedagang tetap nekat menjajakan dagangannya di Pasar Singosari Kota Malang.
Saat ditemui wartawan TribunMadura.com, Sutono menyebut, masih ada pembeli walau tidak banyak.
"Saya jual per biji Rp 5 ribu. Lumayan laris hari ini," ujarnya sembari melayani pembeli yang cukup berjibun pagi itu.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Singosari, Bagus mengaku susah mengarahkan pedagang pasar agar mematuhi regulasi ganjil genap yang diserukan Bupati Malang, Muhammad Sanusi.
"Susah nata pedagang agar patuh. Ini juga mau lebaran pasar ramai banyak pembeli. Harusnya ya PSBB setelah lebaran diberlakukan," ujar Bagus setelah berdialog dengan Muhammad Sanusi.
• Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Kota Bangko Kebanjiran
Bagus menegaskan, sudah melakukan sosialisasi tentang penerapan ganjil genap saat PSBB. Tapi ia pasrah tak bisa membendung niat pedagang untuk berjualan.
"Kami sudah melakukan sosialisasi saat akan diberlakukan PSBB. Pengumuman sudah kami ucapkan," kata Bagus.
Bagus berharap agar petugas keamanan dan Pemkab Malang juga ikut bersama menertibkan pedagang. Dia mengaku tak bisa berbuat banyak kepada sesama pedagang.
"Tidak enak kalau sesama pedagang," ungkap Bagus.
Di sisi lain, Bupati Malang, Muhammad Sanusi menerangkan tidak solusi lain bagi pedagang kecuali menaati aturan.
• Bupati Bungo Ancam Pecat Kepala Desa yang Terlibat PETI
Situasi pandemi dimaklumi Muhammad Sanusi membuat segala sektor jadi merugi.
"Saat ini semua rugi, tak ada yang tidak rugi," saat berdialog dengan pedagang pasar didampingi Forkopimda Kabupaten Malang.
Sanusi mengancam akan memberikan sanksi apabila tidak menerapkan sistem ganjil genap.
"Kami tak melarang pedagang berjualan. Asalkan tetap menerapkan peraturan ganjil genap. Ini bukan pelarangan tapi pembatasan," ujar Sanusi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul, https://madura.tribunnews.com/2020/05/17/hari-pertama-psbb-malang-raya-pedagang-pasar-singosari-tetap-berjualan-cari-nafkah-jelang-lebaran?page=all.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/18/jelang-lebaran-pengujung-pasar-jatibaru-tanah-abang-membludak-melanggar-psbb.