Mengapa Selama Ini Tak Pernah Diungkap, Hubungan Kiai Modjo dan Duta Sheila on 7

Penulis: Leonardus Yoga Wijanarko
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Sheila on 7 dan Adelia Lontoh, sang istri.

Sebenarnya apa hubungan Kiai Modjo dan Duta Sheila oon 7? Mengapa selama ini orang-orang tidak mengetahui.

TRIBUNJAMBI.COM - Orang-orang mengenalnya dengan panggilan populer Duta Sheila on 7.

Sebenarnya vokalis Sheila on 7 ini memiliki nama asli.

Belum tentu penggemar Sheila on 7 mengetahui nama asli dan nama keluarga dari Duta.

Apabila mengetahui, pasti akan berbuntut pertanyaan lain.

Selama ini, cowok ini dikenal dengan nama Duta Sheila on 7, vokalis band populer di Indonesia.

Rumah Duta Sheila On 7 (Tribunstyle)

Namun sebenarnya nama lengkapnya Akhdiyat Duta Modjo.

Nama yang tersemat di depan dan nama keluarga di belakang kata Duta, banyak yang tidak mengetahui.

20 Nasihat KH Maimun Zubair, dari Wali hingga Tanda-tanda Kiamat yang Bisa Dilihat

• Wajah Duta Sheila On 7 dari Masa ke Masa, Ternyata sudah Berusia 40 Tahun, Apa yang Berubah

• Siapa Sebenarnya Istri Duta Sheila on 7, Model Cantik Video Klip Digebet hingga Berumah Tangga

• Daftar Lagu Sheila on 7 Komplit dari 1999 s/d 2011, Ini Penyebab Lagunya Kini Masih Populer

Sebenarnya, nama keluarga Modjo yang tersemat itu bukan orang sembarangan.

Duta lahir di Kentucky, Amerika Serikat, 30 April 1980.

Dia merupakan sulung dari dua bersaudara anak dari (alm) Dr Ir Hakam S Modjo, Msc.

Ayahnya merupakan , dosen bidang penyakit tanaman di UGM, yang berasal dari Sulawesi Utara (Gorontalo)

Melacak garis keturunan ayahnya, ia adalah keturunan Kiai Modjo.

Itu dapat dibuktikan dari nama belakangnya.

Siapa sebenarnya Kiai Modjo, kakek buyut Duta Sheila on 7?

Muslim Mochammad Khalifah atau dikenal Kiai Madja atau Kiai Modjo atau Kiai Mojo, lahir di Solo, Jawa Tengah pada 1792.

Kiai Modjo merupakan seorang ulama yang dikenal sebagai orang kepercayaan Pangeran Diponegoro.

Dia juga panglima selama berlangsungnya Perang Jawa.

Kiai Modjo ((Capt. de St. 1828 in F.V.H.A. de Stuers))

Melansir wikipedia, Kiai Madja lahir dari pasangan Iman Abdul Ngarip dan R.A Mursilah.

Ayah Kiai Madja adalah ulama besar yang dikenal dengan nama Kiai Baderan.

Baik ayah dan ibunya adalah keturunan bangsawan.

Abdul Ngarip keturunan keluarga Kraton Surakarta yang memilih mengabdikan diri berdakwah agama Islam.

Ibunya, RA Mursilah, merupakan saudara perempuan Sultan Hamengkubuwana III.

• Disebut Tak Becus Jaga Aurat Vanessa Angel, Bibi Ardiansyah Naik Pitam: Istriku Jadi Dirinya Sendiri

Sejak lahir, Kiai Mojo tidak pernah berada di dalam lingkungan keraton.

Secara garis silsilah keluarga, Kiai Mojo dan Pangeran Diponegoro memiliki ikatan kekerabatan.

Diponegoro yang sempat bergelar Bendara Raden Mas Antawirya adalah putra sulung Sultan Hamengkubuwana III dari istri selir. 
Dengan demikian, Diponegoro adalah saudara sepupu Kiai Mojo. 
Sama seperti Kiai Madja, Diponegoro juga hidup di luar istana sejak kecil.

Hubungan kekeluargaan antara keduanya semakin erat setelah Kiai Madja menikahi janda Pangeran Mangkubumi yang tidak lain adalah paman Diponegoro.

Pangeran Diponegoro pun memanggil Kiai Madja dengan sapaan "paman" meski keduanya adalah saudara sepupu.

Pulang dari Mekkah

Dasar pengetahuan agama Kiai Madja berasal dari ayahnya yang seorang ulama besar.

Setelah menunaikan ibadah haji, Kiai Madja sempat bermukim di Mekkah.

Sheila On 7 (Instagram/ officialtrans7)

Pulang dari tanah suci, ia melanjutkan peran sang ayah mengelola pesantren di desanya dan berhasil menghimpun cukup banyak pengikut.

Hubungan dengan Diponegoro

Kiai Mojo bergabung sejak hari pertama pasukan Diponegoro tiba di Gua Selarong (terletak di Pajangan, Bantul, Yogyakarta) untuk menjalankan siasat perang gerilya melawan Belanda.

Ia juga menjadi wakil Diponegoro dalam perundingan penting dengan Belanda pada 29 Agustus 1827 di Klaten.

Dalam upaya diplomasinya, Kiai Mojo dengan tegas mengajukan sejumlah tuntutan.

Sejak bergabung dengan Diponegoro, Kiai Madja berhasil merekrut banyak tokoh berpengaruh, termasuk 88 orang kiai desa, 11 orang syekh, 18 orang pejabat urusan agama (penghulu, khatib, juru kunci, dan lain-lain), 15 orang guru mengaji, juga puluhan orang ulama dari Bagelen, Kedu, Mataram, Pajang, Madiun, Ponorogo, dan seterusnya, serta beberapa orang santri perempuan.

Setelah berjuang bersama selama sekitar tiga tahun, Kiai Madja mulai tidak sepaham ketika Pangeran Diponegoro mulai menggunakan cara-cara yang dianggapnya menyimpang dari Islam untuk menarik simpati rakyat demi menambah kekuatannya.

Duta Sheila on 7 dan Adelia Lontoh, sang istri. (Instagram/themodjos)

Diponegoro memakai sentimen budaya Jawa melalui konsep Ratu Adil atau juru selamat dalam kampanye merekrut pasukan.

Pada 12 November 1828, Kiai Mojo dan para pengikutnya disergap di daerah Mlangi, Sleman, dekat Sungai Bedog, kemudian dibawa ke Salatiga.

Dalam penahanannya, Kiai Mojo meminta agar para pengikutnya dibebaskan dan menerima apapun keputusan Belanda terhadap dirinya.

Belanda mengabulkan permintaan tersebut dan hanya menyisakan Kiai Madja beserta orang-orang dekatnya dan beberapa tokoh berpengaruh, sementara sebagian besar pengikutnya dilepaskan.

Baru pada 17 November 1828, Kyai Mojo beserta orang-orang yang masih menyertainya dikirim ke Batavia dan diputuskan akan diasingkan ke Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.

Di tanah pembuangan, Kyai Mojo terus berdakwah hingga wafat pada 20 Desember 1849 di usianya yang ke 57 tahun.

Perang Jawa sendiri berakhir dua tahun setelah hengkangnya kubu Kiai Mojo dari pasukan Diponegoro.

Jawa Tondano

Semua pengikut Kiai Madja yang dibuang ke Tondano adalah laki-laki.

Mereka kemudian menikahi perempuan setempat.

Follow IG Tribunjambi.com

Dari dua kebudayaan itu lahirlah Kampung Jawa Tondano.

Mereka mendirikan Masjid Al-Falah dan mengislamkan beberapa perempuan Minahasa dan menyisakan tradisi-tradisi Islam Jawa hingga kini.

Penerus keturunan Kiai Madja biasa memakai nama Kiai Mojo. 
Salah satunya adalah dosen Bahasa Jerman di Universitas Sam Ratulangi, Julaiha Kiay Modjo.

Ia berkata tak tahu lagi di mana orang-orang dengan nama marga Kiay Modjo tinggal di Kampung Jawa Tondano.

Banyak juga marga Kiay Modjo yang tinggal di Gorontalo.

Itulah garis keturunan dan kakek buyut Duta Sheila on 7 yang ternyata bukan orang sembarangan. ( Leonardus Yoga / Tribunjambi.com )

• Donald Trump Klaim Punya Bukti Virus Corona Berasal dari Laboratorium di China

• CATAT Fenemona Langit di Bulan Mei 2020 Bisa Dilihat Ada Matahari Tepat di Atas Kabah & Hujan Meteor

• Hasil Swab Pasutri di Tebo Belum Keluar, 80 Warga yang Pernah Kontak & Rentan akan di Rapid Test

Berita Terkini