Tetapi karena adanya masalah pribadi.
• VIDEO Detik-detik Pasien COVID-19 yang Dirawat di Ruang Isolasi RSUP Persahabatan Kabur
"Its not about indonesia. Its my personal problem (Ini bukan tentang orang Indonesia. Ini masalah pribadi)," tulisnya.
Kata Psikolog
Lantas apa yang menjadi faktor tindakan para netizen Indonesia ramai-ramai membully Reemar ?
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang Yudi Suharsono, M.Si memberikan tanggapannya.
Menurut Yudi, sapaannya, faktor para netizen membully Reemar disebabkan belum adanya kematangan diri dari yang bersangkutan.
Pasalnya, seseorang yang menggemari dan membenci suatu hal harus memahami tingkat batasannya.
"Faktornya terdapat pada kematangan diri yang bersangkutan."
"Artinya seseorang yang menjadi gemar atau benci pada suatu hal, harusnya mengingat kembali pada batasnya," ujar Yudi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (29/4/2020).
Dosen Fakultas Psikologi itu menuturkan, orang yang berlebihan membully public figure bisa dikatakan belum dewasa.
"Kalau orang dewasa harusnya bisa membedakan, menempatkan mana yang harus dilakukan secara proporsional dan tidak berlebih," ungkapnya.
Yudi menilai, tindakan menyerang public figure secara berlebihan, bisa jadi karena adanya faktor kepribadian yang mempengaruhi.
"Kalau sudah berlebih pasti ada sesuatu yang tidak pas atau salah pada dirinya."
"Bisa jadi itu kepribadiannya dia, seperti memiliki sindrom tertentu," tutur dia.
Kendati demikian, Yudi menegaskan, tindakan pembullyan yang dilakukan warganet Indonesia tidak bisa dibenarkan.
"Dimana pun, pembullyan itu suatu perbuatan yang tidak dibenarkan."
"Sebab bisa menimbulkan sakit hati dan kekecewaan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)
SUMBER: Tribunnews
• Spoiler Drakor The World of The Married Eps 11 - Sun Woo Dituduh Terlibat di Tewasnya Hyun Seo
• Hasil Rapid Test 100 Pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Surabaya Positif, Begini Kondisinya