Hanya saja, Virus Corona itu bukan sebagai bioweapon, tetapi sebagai bagian dari percobaan untuk membuktikan bahwa ilmuwan China lebih unggul dari Amerika dalam mengidentifikasi ancaman virus yang muncul.
Pernyataan Mike Pompeo itu muncul setelah Presiden Donald Trump mengatakan pada Rabu bahwa AS sedang menyelidiki apakah virus corona pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di Institut Laboratorium Virologi Wuhan.
Setelah berita tentang wabah itu akhirnya diketahui publik, para pemimpin China dengan cepat menyalahkan 'pasar basah' Wuhan di mana hewan liar - meski bukan kelelawar - dijual untuk konsumsi.
Sebuah sumber memberi tahu Fox News bahwa bencana itu adalah 'penutupan pemerintah termahal sepanjang masa'.
Berdasarkan data Johns Hopkins University & Medicine sampai Jumat (17/4/2020) pagi ini, jumlah kasus Virus Corona di dunia 2.151.199 kasus.
Jumlah pasien Vurus Corona meninggal dunia 143.725 orang.
Amerika Serikat dan Inggris adalah dua negara yang paling parah terkena dampak Virus Corona.
Amerika adalah negara dengan kasus Corona tertinggi. Kasus Virus Corona di Amerika Serikat 667.225 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus Virus Corona di Inggris 104.145 kasus.
Jumlah pasien Corona meniggal dunia di Inggris 13.759 orang.
Sementara jumlah kasus virus corona di China 83.403 kasus dan relatif tidak ada penambahan jumlah yang berarti dalam beberapa minggu ini.
Menlu AS: Yang Kami Tahu Ada Lab Virus di Wuhan
Dailymail menyebutkan, 'pasien nol' bekerja di laboratorium Wuhan China dan menyebarkan virus ke populasi lokal setelah meninggalkan pekerjaan, kata sebuah sumber.
China membantah klaim bahwa virus itu mungkin berasal dari laboratorium di dekat kota Wuhan tempat sampel menular disimpan.
"Yang kami tahu adalah kami tahu bahwa virus ini berasal dari Wuhan, Cina," kata Pompeo kepada Fox News, Rabu malam.