TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Operasi Pasar yang dilakukan Bulog di kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Senin (13/4) dihentikan.
Penyebabnya, warga berdesak-desakan, membeludak dan susah diatur.
Kepala Diskoperindag Kabupaten Tanjabbar, Syafriwan, saat dikonfirmasi menyebutkan Operasi Pasar yang dilakukan Bulog tersebut berada di tiga titik.
"Ini bulog yang melaksanakan operasi pasar. Ada tiga titik, satu di gedung runtuh, kemudian di Kantor Ketahanan Pangan, dan di Koperindag. Pelaksanaan dilaksanakan serentak hari ini jam 01.00 WIB siang serentak," jelasnya.
• Dampak Corona, 4.008 Karyawan di Provinisi Jambi Dirumahkan
• Imbas Virus Corona Covid-19, Kepanikan Ruben Onsu Diungkap Sarwendah, Pikirkan Nasib 6500 Karyawan
• Melonjak Tinggi Pasien Sembuh dari Virus Corona Covid-19, Pemerintah Akui karena Hal Ini, Kabar Baik
Untuk diketahui bahwa pelaksanaan operasi pasar di Kantor Koperindag penuh dengan masyarakat yang ingin mendapatkan paket sembako, bahkan mereka berdesakan. Namun akhirnya kegiatan ini dihentikan.
"Iya makanya ini kami hentikan di sini, karena masyarakatnya tidak mau diatur. Untuk sementara habis 500 kita selesai. Ini kita hentikan," terangnya.
Saat ditanya apakah sudah ada koordinasi dengan pihak keamanan dalam hal ini kepolisian, Syafriwan kembali menerangkan bahwa kegiatan ini di koordinir oleh pihak bulog. Namun, informasi yang diterimanya telah berkoordinasi dengan Pol PP dan Kepolisian.
"Koordinator pelaksanaan ini bulog, kalo informasinya sudah koordinasi dengan Pol PP dengan kepolisian juga. Tapi coba tanyakan sama pihak bulog, kami ini hanya membantu pihak bulog," katanya.
"Intinya kita sudah koordinasi, tapi masyarakatnya keras kepala, jadi untuk sementara kita hentikan dulu. Kita ada 500 paket sembako yang kita salurkan," tambahnya.
Ia menyebutkan bahwa seharusnya pemberian sembako ini berlanjut secara terus menerus. Namun lantaran kondisi yang tidak memungkinkan, karena membludaknya masyarakat dan tanpa jarak akhirnya operasi ini dihentikan.
"Sebenarnya ini berlanjut terus, karena tidak bisa tertib. Sebenarnya kita juga tidak membatasi ini, kalo habis bisa ita minta lagi ke bulog, tapi karena situasi seperti ini kita hentikan dan akan kita bicarakan ulang untuk waktunya lagi," pungkasnya.
Sementara itu, informasi yang diterima bahwa kondisi membludaknya masyarakat dan tanpa jarak tidak hanya terjadi di Kantor Diskoperindag, melainkan juga di Gedung Runtuh pun dengan kondisi yang sama. Masyarakat berdesakan dan tidak ada antrean. (Samsul Bahri)
• Termasuk Kulit Pisang, Ini 3 Bahan untuk Membersihkan Minyak Goreng Bekas (Minyak Jelantah)
• Nasib Bripka RS setelah Ketahuan Minta Uang dan Meludahi Pegemudi Mobil, Kapolres Minta Maaf
• Tidak Ada Kasus Kematian karena Virus Corona Covid-19, Bagaimana Cara Vietnam Tangani Pasiennya?