TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Update terbaru mengenai kasus covid-19 di Provinsi Jambi. Tim Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi mengkonfirmasikan penambahan 2 kasus.
Pasien positif corona di Provinsi Jambi hari ini bertambah dua orang.
Jadi total pasien posotif di Provinsi Jambi menjadi 4 orang.
Hal itu dibenarkan Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah saat dihubungi Tribunjambi.com, Sabtu (11/4/2020).
Kata Johan, informasi itu baru disampaikan pihak pusat setelah diumumkan dari pusat siang tadi.
• Rizki Dwi Lestari, Mahasiswi Kedokteran Gigi Universitas Andas Jalani Belajar Online Meski Corona
• BREAKING NEWS Pasien Positif Corona di Jambi Bertambah 2 Orang
• Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Pemkot Jambi Berikan Bantuan Ratusan Alat Rapid Test ke Puskesmas
• VIDEO Cegahan Penularan Covid-19, Gereja St. Theresia Lakukan Ibadah Misa Streaming dari Rumah
"Kita lagi menginventarisasi data pasien itu. Kita menunggu datanya jangan sampai salah," kata Johan.
Pasien 03 yaitu pria berumur 65 tahun yang dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi.
"Ini merupakan pasien rujukan dari Kabupaten Bungo," kata Johan.
• Sobat Ambyar, Hari Ini Konser Amal Didi Kempot dari Rumah, Live di Kompas TV, Pukul 19.00 WIB
• Tetap di Rumah, Umat Katolik di Jambi Rayakan Paskah Melalui Siaran Langsung
• Tambah 2 Kasus, Total Pasien Positif Virus Corona di Provinsi Jambi Kini Jadi 4 Orang
Sementara pasien 04 merupakan seorang pria umur 35 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Bungo.
Pasien 04 merupakan orang yang berkontak dengan pasien 03 yang dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Dengan bertambahnya 2 pasien positif corona hari ini, maka total pasien positif corona di Provinsi Jambi sebanyak 4 orang.
Pasien 01 sebelum terkonfirmasi merupakan warga Kabupaten Tebo, sementara pasien 02 merupakan warga Kabupaten Kerinci. (Zulkifli)
Update Penyebaran Virus Corona hingga Sabtu (11/4) - 1.700.870 Kasus Terkonfirmasi 102.789 Meninggal
TRIBUNJAMBI.COM - Perkembangan terbaru pasien virus corona di seluruh dunia hingga 11 April 2020, total mencapai 1.700.870 kasus.
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 102.789 orang.
Kabar terbaru ini sejalan dengan meningkatnya angka jumlah pasien sembuh yang mencapai 376.796 orang.
Laporan data yang Tribunjambi.com kutip dari laman worldometer.info, Sabtu (11/4/2020) ini , juga menyebut virus corona telah menyebar ke 210 negara di dunia.
Carrimycin, Obat yang Disebut dapat Sembuhkan Covid-19
China dikabarkan mengembangkan obat untuk memerangi pandemi virus corona.
Pada Februari 2020 Rumah Sakit Yuan Beijing memulai penelitian untuk kemanjuran dan keamanan obat Carrimycin.
Obat ini akan diteliti lebih lanjut dalam pengobatan infeksi virus corona jenis baru.
• Tayang Perdana Film Overdrive - Kakak Beradik Pencuri Mobil Mewah, Aksi Kebut-kebutan di Jalan Raya
• Daftar Kelebihan Huawei P40 Pro yang Dijual Mulai Rp 17,9 Jutaan, Bandingkan Keistimewaannya
Dikutip dari Kompas.com, obat ini secara khusus dikembangkan untuk saluran pernapasan atas.
Carrimycin diketahui telah terdaftar di Administrasi Produk Medis Nasional China.
Antibiotik baru itu dikembangkan oleh Institute Medicinal Biotehnology (Akademi Ilmu Pengetahuan Medis China) dan Shenyang Tonglian Group Co Lts.
Obat Carrimycin ini dinamai ‘Bite’.
"China memiliki hak kekayaan intelektual eksklusif dan teknologi utama dari obat ini," tulis laman Akademi Ilmu Pengetahuan Medis China.
Lalu apakah yang disebut dengan Carrimycin ini?
Pengobatan Carrimysin ini bermula pada 2003.
Tepatnya ketika Institute Medicinal Biotehnology dan Shenyang Tonglian Group Co Lts memprakarsai kolaborasi untuk mengembangkan perawatan ini.
Dalam rentan waktu tersebut, mereka mematenkannya di 12 negara.
Termasuk Amerika, Kanada, Uni Eropa, dan lain-lain.
• Bagaimana Akhir Cerita Doraemon? Apa yang Terjadi dengan Nobita, Shizuka, Suneo dan Gian
• VIDEO Viral, Pengendara Motor Ini Malah Ketawa Setelah Tendang Anak Bersepeda hingga Masuk Selokan
Carrimycin memiliki aktivitas antibakteri yang kuat serta penghambat mikroplasma dan klamidia tanpa menunjukan resistensi.
Obat ini juga aktif melawan beberapa bakteri gram negatif (seperti clostridium difficile dan bacillus influenzae) dan jamur candida albicans.
Dengan dana dari pemerintah, penelitian itu menjadi salah satu riset kolaborasi besar di China dengan melibatkan 520 pasien Covid-19.
Beberapa kriteria pasien dalam penelitian itu adalah berusia usia 18-75 tahun dengan stratifikasi klinis:
Jenis ringan: gejala klinis ringan atau tanpa gejala dan tak ada tanda-tanda pneumonia pada hasil scan
Jenis biasa: demam, gejala pernapasan, ada tanda-tanda pneumonia pada hasil scan
Jenis parah: gangguan pernapasan, RR lebih dari 30 kali per menit, saturasi oksigen jari kurang dari 93 persen dalam keadaan diam
Jenis kritis: terjadi kegagalan pernapasan, pasien mengalami syok, memerlukan perawatan darurat karena kegagalan organ.
Para peneliti mencoba untuk menetapkan kriteria penyembuhan klinis dan model prediktif awal berkembangnya Covid-19.
Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian itu adalah mengetahui waktu demam hingga normal, waktu resolusi peradangan paru, dan konvensi negatif RNA virus corona pada akhir pengobatan.
Dalam riset ini, pasien diberi obat Carrimycin yang disetujui, baik lopinavir maupun chloroquine.
Targetnya, penelitian itu baru akan selesai pada 28 Februari 2021.
Dengan kondisi pandemi virus corona yang belum menunjukkan tanda akhir, para profesional medis di seluruh dunia berusaha untuk terlibat dan melakukan apa pun untuk menemukan obat mengatasi virus itu.
• Beri Kepercayaan Anak untuk Belajar Mandiri
• Sinopsis Film Men in Black 3 - Agen K Jadi Incaran Alien, Mampukah Agen J Menyelamatkan Bumi?
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: