TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Investor kembali menunjukkan minat safe haven di luar valas.
Hal ini membuat harga emas kembali meroket. Harga emas bahkan menyentuh level tertinggi dalam delapan tahun terakhir.
Akibatnya, harga emas pengiriman Juni 2020 di Commodity Exchange mencapai US$ 1.708,9 per ons troi, naik 0,89% dibanding hari sebelumnya.
Ini adalah level tertinggi emas sejak akhir 2012.
Hal ini membuat harga emas batangan produksi Antam juga meroket. Kemarin, harga jual emas Antam mencapai Rp 963.000 per gram.
• Selasa (7/4) Rupiah Menguat di Level Rp 16.380 per Dolar, Emas Antam di Harga Rp 963.000 per Gram
Ini rekor harga jual. Harga buyback sebesar Rp 862.000 per gram.
Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, harga emas kembali naik karena permintaan safe haven naik.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menambahkan, harga emas juga naik karena jika dibanding dollar, harga emas masih jauh lebih rendah.
"Kenaikan emas sepertinya terbatas dalam pekan ini, karena nilainya saat ini jadi terlalu tinggi," kata Sutopo.
• Rupiah Diprediksi Melemah, Emas Antam Turun Jadi Rp 931.00 per Gram, IHSG Menguat Awal Perdagangan
Selain itu, Sutopo menilai, saat ini tidak ada parameter yang cukup valid untuk mengukur prospek harga emas di kuartal depan.
Kenaikan harga emas juga disebabkan ketidakseimbangan pasokan fisik, akibat aktivitas pertambangan yang lesu.
Alhasil, harga emas kontrak meningkat, sementara harga emas spot cenderung turun.
Dengan harga yang cukup tinggi saat ini, Suluh menilai investor bisa jual emas fisik. khususnya di kuartal II-2020.
"Optimisme pasar saham diikuti pasar komoditas. Di sisi lain, ada jaminan intervensi dari bank sentral untuk menjaga likuiditas," jelas dia.
• VIDEO: Harga Emas Naik, Imbas Wabah Virus Corona
Ke depan, Sutopo memperkirakan harga emas akan kembali bergerak turun.
Harga akan bergerak dengan kisaran US$ 1.550 sampai dengan US$ 1.750 per ons troi.
Ia juga merekomendasikan jual emas karena harganya sudah terlampau tinggi.
Apalagi, ada ekspektasi inflasi rendah. Ini dapat membebani membebani harga emas, lantaran bisa saja cadangan emas bank sentral dijual guna memacu pertumbuhan ekonomi.
Berita ini sudah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul: Harga Emas Global Capai Level Tertinggi, Sudah Saatnya Jual?