Selasa (7/4) Rupiah Menguat di Level Rp 16.380 per Dolar, Emas Antam di Harga Rp 963.000 per Gram

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.380 dolar Amerika Serikat(AS). Posisi tersebut, menguat 0,14 persen dibandingkan

Editor: Suci Rahayu PK
Malaymailonline
Kurs dolar terhadap rupiah 

TRIBUNJAMBI.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka menguat, Selasa (7/4/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.380 dolar Amerika Serikat(AS).

Posisi tersebut, menguat 0,14 persen dibandingkan hari sebelumnya, yakni 16.413 per dolar AS.

Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 16.410 per dolar AS.

Posisi ini menguat dibandingkan kemarin, yakni Rp 16.556 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar
Nilai tukar rupiah terhadap dolar (Kompas)

Head of Economics Research Pefindo, Fikri C Permana memprediksi, rupiah hari ini berpotensi menguat.

Pasalnya, investor asing mulai melirik aset-aset negara berkembang, setelah beberapa negara maju mengalami perlambatan kasus virus corona.

“Selain itu, penguatan rupiah juga akan didorong oleh mulai diperbolehkannya BI masuk ke lelang primer SUN."

"Hal ini akan semakin memperkuat kepercayaan investor terhadap rupiah,” ujar Fikri, Senin (6/4/2020) dikutip Tribunnews dari Kontan.co.id.

Dia memprediksi rupiah akan bergerak Rp 16.220-Rp 16.620 per dolar AS.

Disetujui Menkes, Berikut Pembatasan Sosial Skala Besar yang Bisa Dilakukan di DKI Jakarta

Ramalan Shio Selasa (7/4) - Babi Terkejut dengan Perubahan, Energi Monyet Berlebihan & Bikin Masalah

Sementara itu, Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengungkapkan penguatan rupiah hari ini terdorong sentimen positif yang kembali masuk ke pasar keuangan.

Sentimen postif itu berupa laporan melambatnya laju kasus positif Covid-19 di AS dan Eropa.

“Pasar kembali merespons positif laporan melambatnya laju kasus corona di AS dan Eropa sebagai pusat pandemi global."

"Pemerintah AS diisukan akan kembali menggelontorkan stimulus besar kedua senilai 1,5 triliun dolat AS untuk meredam dampak negatif corona ke perekonomian."

"Isu ini menambah sentimen positif ke pasar keuangan,” kata Ariston dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved