Cerita kematian Mira ini sangat menyedihkan dan viral. Lantaran tak menemukan barang itu di kamar, sopir truk itu memanggil kawanan bajing loncat.
TRIBUNJAMBI.COM, CILINCING - Mira, transgender, yang awalnya menumpang sopir truk itu akhirnya tewas mengenaskan.
Terungkap detik-detik meninggalnya Mira akibat dibakar kawanan bajing loncat yang biasa beroperasi di Cilincing.
Mira dipukuli hingga babak belur sebelum disiram bensin dan dibakar di garasi truk.
Cerita kematiannya viral di media sosial.
• Ilmuwan India Berhasil Melihat Wujud Virus Corona Lewat Pembesar Mikroskop, Ini Fakta Baru COVID-19
• Nadia Batuk-batuk Kering, Kasus Pertama di Dunia Harimau Kebun Binatang New York Positif Covid-19
• Anya Geraldine Bikin Geger Lagi, Fotonya Tak Pakai Baju Muncul di Instagram, Baim Wong Komentar
Polisi membenarkan adanya informasi tersebut, namun belum bisa menjelaskan secara detail kronologi peristiwa.
"Sementara masih dalam pengejaran pelakunya," kata Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Bryan Rio Wicaksono membenarkan saat dikonfirmasi soal kasus Mira, Senin (6/4/2020).
"Mohon doanya agar terungkap. Nanti kami informasikan kembali," lanjutnya.
Kronologi meninggalnya Mira
Bermula pada Sabtu (3/4/2020) malam, seorang sopir truk diantar warga mendatangi kontrakan Mira di kawasan Kalibaru, Cilincing.
Tampak kemarahan di wajahnya, sembari menuduh Mira lah orang yang telah mengambil tasnya berisi ponsel dan dompet.
Orang yang ditemuinya tak ada di lokasi, sopir truk tadi menggeledah isi kontrakan Mira.
"Di situ enggak ditemukan apa-apa, enggak ada barang bukti juga di kontrakan Mira," beber YN, teman Mira, Senin (6/4/2020).
• Menkes Beri Persetujuan PSBB, Dibatasikah Akses Keluar Masuk Jakarta?
Kesal tak menemukan ponsel dan dompetnya, sopir truk tadi memanggil sekelompok bajing loncat untuk mencarinya.
Garasi truk dan misteri kematian
Tribunjakarta.com mencoba menelusuri lokasi kejadian meninggalnya Mira.
Garasi truk trailer yang menjadi lokasi seorang trangender perempuan bernama Mira (47) dibakar hidup-hidup, Selasa (7/4/2020) tampak sepi.
Terpantau ada beberapa sopir truk yang sedang beraktivitas dan puluhan truk trailer terparkir di garasi yang berada di tepi Jalan Cilincing Raya, tepatnya di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara tersebut.
Mereka mengaku tak tahu apa-apa soal peristiwa pembakaran karena baru tiba hari ini setelah mengantar barang dengan truk masing-masing.
Mereka pun tampak menghindar ketika terus ditanyai soal peristiwa nahas itu.
"Waduh saya nggak tahu. Baru sampe ini dari luar daerah," kata seorang sopir truk yang ditemui TribunJakarta.com, Selasa (7/4/2020) siang.
Ketua RT dan saksi mata
TribunJakarta.com lantas menelusuri siapa yang kira-kira tahu persis di mana lokasi pembakaran terhadap Mira.
Ketua RT setempat mengarahkan supaya bertemu seorang warga bernama Endang Suryana (62).
Endang adalah seorang yang biasa menjaga garasi truk trailer itu.
Pada saat kejadian, Endang sempat melihat ada dua titik yang menjadi lokasi Mira dianiaya dan dibakar.
Lokasi pertama ada di teras sebuah kontrakan yang ada di belakang garasi truk tersebut.
Menurut Endang, Mira dipukuli oleh dua orang bajing loncat di atas keramik putih teras kontrakan itu.
"(Dipukuli) di sini. Ada dua orang (yang memukuli)," kata Endang sambil menunjukkan lokasi Mira dipukuli.
Dari teras kontrakan itu, Endang lalu mengarahkan TribunJakarta.com ke lahan garasi truk tempat persisnya Mira dibakar.
Teras kontrakan tempat Mira dipukuli dan garasi tempat Mira dibakar berjarak sekitar 100 meter.
Titik persis lokasi pembakaran Mira berada tak jauh dari gerbang masuk ke garasi truk trailer tersebut.
Endang menunjukkan bagian jalanan garasi yang menjadi saksi bisu dibakarnya Mira.
Area tempat Mira dibakar berupa jalanan beton yang di dekatnya terdapat sedikit kubangan dipenuhi lumut.
Di situlah, kata Endang, Mira menggeliat ketika api menjilati tubuhnya pada Sabtu malam lalu.
"Dia di situ (menggeliat kepanasan). Terus coba (memadamkan tubuhnya) ke air," ucap Endang sambil memeragakan posisi tubuh Mira saat dibakar hidup-hidup.
Mira meninggal dunia Minggu (5/4/2020) setelah sempat dilarikan ke rumah sakit akibat dibakar sekelompok bajing loncat.
Sampai saat ini, aparat dari Polsek Cilincing masih berupaya mengejar para pelaku pembakaran Mira.
Saksi lihat bajilo siram dua liter bensin
Sebelum dibakar, korban yang diketahui bernama Mira disiram bensin oleh sekelompok bajing loncat (bajilo) di sebuah garasi truk trailer di bilangan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Teman korban sekaligus seorang saksi mata di lokasi, ON (52) menuturkan bahwa ada dua orang bajilo yang menyiramkan sekitar dua liter bensin ke tubuh Mira.
"Nggak lama kemudian ada yang datang bawa bensin sekitar dua liter. Di situ si Mira itu ditendang, dia jatuh ke aspal, diguyur pake bensin," ucap ON saat dihubungi TribunJakarta.com, Senin (6/4/2020).
• Bikin Dalgona Coffe tanpa Mixer? Begini Pengalaman Orang yang Sudah Mencobanya, Caranya Mudah
Mira sempat tersungkur di garasi truk trailer itu usai ditendang para bajilo yang juga memaksa dirinya mengaku bahwa ia telah mencuri ponsel dan dompet milik seorang sopir truk.
Melihat Mira sudah tak berdaya, bensin pun disiramkan ke tubuhnya.
"Ada dua orang yang nyiram, bajilo. Jadi posisi Mira kan jatuh, nah si anak dua ini jongkok nekan si Mira lagi supaya ngaku, sambil ngomong 'kalo nggak gua bakar nih ya'," kata ON.
ON pun sempat berupaya meneriaki orang-orang yang hendak membakar Mira.
Ia mencoba mengingatkan kepada bajilo yang hendak membakar Mira bahwa korban walau bagaimanapun tetap manusia.
Namun, teriakan ON tak digubris dua bajilo tersebut.
"Gua bilang, heh jangan disiram bensin dong, dia ini orang, bukannya apa. Jangan main bakar-bakar aja. Apa yang saya omongin itu nggak direspon, nggak digubris," katanya.
Sebelum aksi pembakaran, ON juga sempat menyarankan agar Mira dibawa ke kantor polisi dan kasus ini diselesaikan oleh aparat berwajib.
Namun, tak ada satupun yang mengindahkan saran ON.
Akhirnya, Mira meninggal dunia ketika sudah dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi luka lebam dan luka bakar di tubuhnya.
Mira meninggal dunia pada Minggu (5/4/2020) siang sekitar pukul 12.00 WIB.
• Ungkapan Ngeri Pakar Soal Jessica Kopi Sianida: Tidak Ada Rasa Marah Ketika Dituduh Jadi Pembunuh
"Dia meninggal di rumah sakit Koja. Meninggalnya Minggu jam 12. Dibakarnya Sabtu," ucap ON.
Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Bryan Rio Wicaksono membenarkan informasi tersebut.
"Iya (benar ada peristiwa tersebut)," kata Bryan saat dikonfirmasi wartawan.
Meski begitu, Bryan belum bisa menjelaskan secara detail terkait kronologis peristiwa itu.
Menurut dia, saat ini polisi masih mengejar para tersangka yang terlibat dalam pembakaran transpuan tersebut.
"Sementara masih dalam pengejaran pelakunya, mohon doanya agar terungkap. Nanti kami informasikan kembali," kata Bryan.
Kerap dijadikan tempat nongkrong remaja
Lurah Kalibaru Suyono menduga para pengeroyok Mira merupakan remaja-remaja yang kerap nongkrong di wilayah tersebut.
Mereka bukan hanya warga Kalibaru, melainkan banyak juga warga dari luar Kalibaru.
"Tidak bisa digeneralisirkan karena kejadiannya di Kalibaru maka itu warga kami."
"Karena faktanya banyak juga itu ternyata warga luar wilayah kami seperti dari Semper Barat, Koja, Cilincing, bahkan Bekasi," kata Suyono saat dihubungi, Selasa (7/4/2020).
Suyono tidak menampik satu titik wilayahnya, tepatnya di kolong jembatan layang tol, kerap dijadikan tempat kumpul-kumpul remaja nakal.
Kolong tol yang beralih fungsi menjadi garasi kontainer itu kerap dijadikan sebagai tempat berbuat onar.
"Terkadang kami patroli bersama tiga pilar pergoki anak-anak itu tengah mabok dengan lem aibon," ujar Suyono.
Namun, mereka mengaku kerap kesulitan memproses hukum anak-anak itu.
Sebab, perbuatan itu tidak termasuk pelanggaran hukum.
"Apalagi, banyak yang di bawah umur."
"Akibatnya kami hanya dapat kembalikan ke orang tua untuk dibina," ungkapnya.
Bukan hanya ngelem dan mabuk-mabukan, anak-anak itu juga disebut kerap membuat keributan di wilayah sekitar.
Bahkan, tawuran bagi mereka sudah menjadi rutinitas karena dilakukan hampir setiap hari dan tanpa sebab.
"Namun karena banyak juga dari luar warga, jadi kami susah membinanya."
"Mereka kami pulangkan namun besok-besok kembali lagi," jelasnya.
Suyono mengklaim pihaknya bersama polisi dan TNI setempat kerap mengamankan wilayah itu dari anak-anak nakal tersebut.
Bahkan, mereka memiliki program Ayo Jaga yang merupakan patroli rutin antara Satpol PP, TNI, dan Polisi.
Meski demikian, ia mengakui anak-anak dari luar wilayahnya itu kerap kembali lagi seusai diusir dan ditangkapi saat patroli.
• Mira Dibakar Hidup-hidup di Garasi Truk, Transgender di Cilincing Korban Kebuasan Bajing Loncat
"Kalau kami tidak jaga saja sehari itu kami kecolongan."
"Mereka pasti langsung tawuran," tuturnya.
Ia juga mengaku sudah mengintruksikan RT dan RW setempat agar dapat mengamankan wilayah yang kerap dijadikan tempat berkumpul anak-anak nakal itu.
Namun demikian, tidak jarang RT dan RW juga takut dan tidak mau bermasalah dengan anak-anak nakal tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Garasi Truk di Cilincing Ini Jadi Saksi Bisu Dibakarnya Transgender oleh Sekelompok Bajing Loncat
• 5 Kelemahan Virus Corona Covid-19 Wajib Diketahui untuk Cegah Penyebarannya, Agar Lebih Waspada
• China Lockdown Lagi, Perang Lawan Covid-19 dari Pasien Tanpa Gejala
• Anya Geraldine Bikin Geger Lagi, Fotonya Tak Pakai Baju Muncul di Instagram, Baim Wong Komentar