Jaringan Internet di Tanjabbar Jadi Kendala BPS laksanakan SP Online
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Jaringan internet menjadi kendala dalam pelaksanaan sensus penduduk secara online untuk wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjabbar, Wasi Riyanto.
Ia mengatakan, kendala ini menjadi hal utama dalam pelaksanana sensus penduduk online.
Di sisi lain, setidaknya sudah ada sekitar 1.875 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Tanjabbar yang telah masuk dalam data sensus penduduk online.
• Unja Terapkan Kuliah Online untuk Cegah Penyebaran Corona
• UIN Juga Keluarkan Kebijakan Mengenai Virus Corona, Mahasiswa Internasional Diminta Tetap di Jambi
• Keceriaan BCL Jadi Sorotan di Unggahan Hotman Paris, Warganet Inginkan Istri Ashraf Seperti di Video
"Kendala utama itu jaringan internet di Tanjabbar tidak merata. Yang terdata banyak itu Tungkal Ilir karena jaringan cukup bagus. Jadi memang karena jaringan tidak merata itu jadi kendala," ujarnya, Minggu (15/3/2020).
Selain karena jaringan, kendala lain juga terjadi pada administrasi kependudukan masyarakat.
Menurut Wasi, ada beberapa kali ditemukan saat mengentry data administrasi, NIK baik KK ataupun KTP tidak sesuai.
Selain itu juga ditemukan masih adanya data yang tidak sesuai dimana ada yang memiliki KTP Tanjabbar namun KK-nya masih menggunakan KK tempat asal.
"Untuk kendala administrasi itu ada yang NIK tidak terdaftar tadi karena pemecahan KK itu, ada yang tidak sama. KTP wilayah sini tapi KK-nya di luar Tanjabbar. Rata-rata karena KK-nya di pecah,"ungkapnya.
Lebih lanjut, ditambahkan olehnya bahwa pihaknya menargetkan sampai dengan 31 Maret mendatang pihaknya sudah menyelesaikan pendataan sensus penduduk online sekitar 4.783 KK atau sekitar 5 persen dari jumlah KK yang ada di Kabupaten Tanjabbar.
"Sekarang sudah sampai 1.875 KK dari target kita sebanyak 4.783. Kita targetkan ini 5 persen dari jumlah KK sekitar 8.000an di Tanjabbar," pungkasnya.
(Tribunjambi.com/ Samsul Bahri)