Ini Alasan Ayah Kandung Bunuh Anaknya Sendiri yang Siswi SMP dan Dimasukkan ke Gorong-gorong
TRIBUNJAMBI.COM, TASIKMALAYA - Pernah viral penemuan jasad siswi SMP dalam gorong-gorong.
Akhirnya terungkap pelaku pembunuhan siswi SMP bernama Delis Sulistina.
Pelaku pembunuhan Delis tak lain ialah ayah kandungnya, Budi Rahmat (45).
Aparat kepolisian telah menangkap Budi Rahmat.
Sesuai informasi dari Kepolisian setempat, kejadian bermula saat korban mendatangi tempat kerja ayahnya sepulang sekolah memakai angkutan umum, Kamis (23/1/2020) sore.
• Minta Uang Buat Study Tur, Nyawa Siswi SMP Asal Tasikmalaya Melayang di Tangan Ayah Kandung
• Nasib Keluarga 3 Tersangka Kasus SMPN 1 Turi Makin Menjadi-jadi, Anak dan Istri Diperlakukan Begini
• IYA Dituding Melarikan Diri Saat Tragedi SMPN 1 Turi, Keluarga: Dia Selamatkan 6 Anak
• Siswi SMPN 6 Tasikmalaya Delis Sulistina Ternyata Dibunuh Ayah Kandung
Setibanya di tempat kerja pelaku yakni salah satu rumah makan di Jalan Laswi Kota Tasikmalaya, korban bertemu dengan ayahnya dan meminta uang untuk studi tour sekolahnya ke Bandung sebesar Rp 400 ribu.
Pelaku sempat berupaya memberikan uang kepada korban Rp 200 ribu dan meminjam kepada bosnya Rp 100 ribu.
"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cek cok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," jelas Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saat Konferensi Pers, Kamis (27/2/2020).
Anom menambahkan, pelaku yang masih keadaan emosi seketika mencekik korban sampai meninggal dunia.
Setelah diketahui meninggal, pelaku sempat membiarkan mayat anaknya di rumah kosong tersebut untuk kembali bekerja sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (23/1/2020) sore.
Seusai bekerja sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku kembali ke TKP untuk menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya SMPN 6 Tasikmalaya.
• Karena Pelihara Tuyul hingga Punya 41 Akun dan 8.850 Nomor HP, Driver Ojol Ini Ditangkap Polisi
• Kronologi Warga Kampung Gagalkan 50 Anggota KKB Papua yang Sandera Guru Sekolah
• Kisah Pemeran Tisna Tukang Ojek Pengkolan, Dipaksa Istri Ikut Casting dan Adu Peran Sama Didi Petet
• Imbas Penangguhan Kunjungan Umrah di Arab Saudi, Jamaah Umrah Terlantar di Bandara Soekarno-Hatta
"Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan," tutur Anom.
Pelaku, kata dia, membawa jasad anaknya tersebut dengan cara dibonceng menggunakan sepeda motor sembari tangan korban diikatkan ke tubuhnya memakai gulungan kawat telepon bekas.
Setibanya di lokasi gorong-gorong, pelaku menyembunyikan mayat anaknya tanpa diketahui seseorang karena saat itu hujan deras sekitar pukul 22.00 WIB.
"Mayat korban di dorong-dorong dipaksa masuk ke gorong-gorong itu sampai ke dalam sekitar 2 meter. Saat kejadian tak ada saksi mata yang melihat karena kondisinya hujan deras," ungkap Anom.
Sampai saat itu, korban dikabarkan hilang dan sempat dicari oleh ibu korban dan pihak sekolah.
Bahkan, sesuai pengakuan Wakil Kepala SMPN 6 Tasikmalaya Saefulloh, pelaku sempat mengaku kalau anaknya bersamanya saat dicari-cari karena tidak pulang dan tak masuk sekolah keesokan harinya Jumat (24/1/2020).
Sampai akhirnya mayat Delis ditemukan oleh seorang warga sekitar di tempat penemuan mayat korban di gorong-gorong karena curiga saluran airnya mampet pada Senin (27/1/2020).
Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
• Pengendara Bayar Rp20 Ribu Sekali Angkut, Jalan Putus di Gedong Karya
• Dua Atlet PABBSI Tanjab Barat Satu-Satunya Cabang Olahraga yang Ikut PON di Papua
• Seorang Warga di Bungo Diduga Terjangkit Virus Corona, Baru Pulang dari Korsel, Ini Kata Dokter
• Kabupaten Batanghari Masuk Indeks Kerawanan Sedang, Bawaslu Rilis IKP Pilkada Batanghari
Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung dan ditemukan disampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.
Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.
Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.
Ibunda Lega
Misteri penyebab kematian Delis Sulistina (13) terungkap.
Delis adalah siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tak bernyawa di dalam gorong-gorong sekolah.
Setelah melakukans serangkaian penyelidikan, aparat kepolisian berkesimpulan Delis adalah korban pembunuhan.
Wati Fatmawati (46), ibu kandung Delis Sulistina, merasa lega mendapatkan kabar misteri kematian anaknya terungkap Kepolisian.
Sejak awal dirinya meyakini perasaannya kalau anaknya tewas akibat korban pembunuhan seseorang.
"Setelah mengetahui ini, perasaan saya lega tidak seperti kemarin-kemarin terus penasaran apakah anak saya meninggal karena celaka atau dibunuh. Tapi sejak awal saya yakin karena dibunuh," jelas Wati saat dimintai keterangan wartawan di rumahnya, Rabu (26/2/2020) malam.
Selama ini pun, dirinya terus diminta tokoh masyarakat setempat untuk menanyakan terkait perkembangan kasus penyelidikan kematian anaknya kepada Kepolisian.
Tapi dirinya mengaku tak memiliki akses dan tak berani mencari informasi itu karena telah mepercayakan sepenuhnya kepada para petugas Kepolisian.
"Kalau kemarin saya nunggu-nunggu saja kabarnya gimana. Tapi, setelah saya dapat kabar di media kalau penyebab kematiannya karena pembununan, saya berharap pelakunya cepat ditangkap," tambahnya.
Polisi segera tetapkan tersangka
Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota mulai berhasil mengungkap kasus kematian Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020) lalu.
Dalam waktu dekat Kepolisian setempat akan menetapkan tersangka dan kasusnya mengarah ke motif pembunuhan.
"Setelah hasil pengumpulan bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi kita sudah bisa mengambil kesimpulan garis merah. Adanya kesesuaian-keseuaian sudah mengarah ke arah pelaku atau tersangka," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto kepada wartawan, Rabu (26/2/2020).
Namun demikian, Kepolisian sampai saat ini belum bisa membuka hasilnya ke publik karena masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Anom pun berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengungkap kasus ini secara lengkap.
"Nanti, dalam waktu dekat kita akan ungkap kasus ini," tambah Anom.
Hasil otopsi tidak dipublikasi
Kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung dan ditemukan di sampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.
Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.
Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.
Mayat korban pun telah dilakukan otopsi oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat, namun hasilnya tidak akan dibuka ke publik dan akan dijadikan bukti ahli saat persidangan nanti.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Alasan Ayah Bunuh Siswi SMP Lalu Taruh Mayatnya di Gorong-gorong Sekolah
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: