Berita Nasional

Ini Alasan Ayah Kandung Bunuh Anaknya Sendiri yang Siswi SMP dan Dimasukkan ke Gorong-gorong

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi Rahmat, tersangka pembunuhan anak kandung di Tasikmalaya

Ini Alasan Ayah Kandung Bunuh Anaknya Sendiri yang Siswi SMP dan Dimasukkan ke Gorong-gorong

TRIBUNJAMBI.COM, TASIKMALAYA - Pernah viral penemuan jasad siswi SMP dalam gorong-gorong.

Akhirnya terungkap pelaku pembunuhan siswi SMP bernama Delis Sulistina.

Pelaku pembunuhan Delis tak lain ialah ayah kandungnya, Budi Rahmat (45).

Aparat kepolisian telah menangkap Budi Rahmat.

Delis dibunuh ayah kandungnya sendiri karena kesal dimintai uang untuk biaya studi tour.

Sesuai informasi dari Kepolisian setempat, kejadian bermula saat korban mendatangi tempat kerja ayahnya sepulang sekolah memakai angkutan umum, Kamis (23/1/2020) sore.

Minta Uang Buat Study Tur, Nyawa Siswi SMP Asal Tasikmalaya Melayang di Tangan Ayah Kandung

Nasib Keluarga 3 Tersangka Kasus SMPN 1 Turi Makin Menjadi-jadi, Anak dan Istri Diperlakukan Begini

IYA Dituding Melarikan Diri Saat Tragedi SMPN 1 Turi, Keluarga: Dia Selamatkan 6 Anak

Siswi SMPN 6 Tasikmalaya Delis Sulistina Ternyata Dibunuh Ayah Kandung

Setibanya di tempat kerja pelaku yakni salah satu rumah makan di Jalan Laswi Kota Tasikmalaya, korban bertemu dengan ayahnya dan meminta uang untuk studi tour sekolahnya ke Bandung sebesar Rp 400 ribu.

Pelaku sempat berupaya memberikan uang kepada korban Rp 200 ribu dan meminjam kepada bosnya Rp 100 ribu.

"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cek cok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," jelas Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saat Konferensi Pers, Kamis (27/2/2020).

Anom menambahkan, pelaku yang masih keadaan emosi seketika mencekik korban sampai meninggal dunia.

Setelah diketahui meninggal, pelaku sempat membiarkan mayat anaknya di rumah kosong tersebut untuk kembali bekerja sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (23/1/2020) sore.

Seusai bekerja sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku kembali ke TKP untuk menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya SMPN 6 Tasikmalaya.

Karena Pelihara Tuyul hingga Punya 41 Akun dan 8.850 Nomor HP, Driver Ojol Ini Ditangkap Polisi

Kronologi Warga Kampung Gagalkan 50 Anggota KKB Papua yang Sandera Guru Sekolah

Kisah Pemeran Tisna Tukang Ojek Pengkolan, Dipaksa Istri Ikut Casting dan Adu Peran Sama Didi Petet

Imbas Penangguhan Kunjungan Umrah di Arab Saudi, Jamaah Umrah Terlantar di Bandara Soekarno-Hatta

"Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan," tutur Anom.

Pelaku, kata dia, membawa jasad anaknya tersebut dengan cara dibonceng menggunakan sepeda motor sembari tangan korban diikatkan ke tubuhnya memakai gulungan kawat telepon bekas.

Setibanya di lokasi gorong-gorong, pelaku menyembunyikan mayat anaknya tanpa diketahui seseorang karena saat itu hujan deras sekitar pukul 22.00 WIB.

"Mayat korban di dorong-dorong dipaksa masuk ke gorong-gorong itu sampai ke dalam sekitar 2 meter. Saat kejadian tak ada saksi mata yang melihat karena kondisinya hujan deras," ungkap Anom.

Halaman
123

Berita Terkini