Hacker Asal Malang Raup Untung Rp 500 Juta Setelah Retas Aplikasi Ojek Online

Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hacker

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang hacker asal Kota Malang dapat keuntungan Rp 500 juta setelah berhasil meretas aplikasi driver ojek online.

Sosok hacker tersebut diketahui bernama M Zaini (35) warga Sukoharjo, Klojen, Kota Malang.

Akibat perbuatannya, hacker tersebut dibekuk polisi dari jajaran Ditreskrimum Polda Jatim pada Rabu (26/2/2020).

Cegah Karhutla, Kapolres Tanjab Barat Dukung Pembuatan Sekat Kanal dan Embung

Di kasus sebelumnya, juga pernah marak kasus pencurian akun aplikasi driver ojol.

Pihak Gojek pun banyak menerima laporan terkait kasus tersebut.

Dan kasus terbaru, seorang hacker dibekuk Ditreskrimum Polda Jatim karena terbukti memanipulasi aplikasi driver ojol.

Status Cak Malik Terungkap Usai Jalinan Hubungan Dory Harsa dan Nella Kharisma Dapat Restu Sosok Ini

M Zaini (35) warga Sukoharjo, Klojen, Kota Malang saat dikeler ke Mapolda Jatim. (SURYA.co.id/Luhur Pambudi)

Modusnya, pelaku memanipulasi aplikasi ojek online dari perusahaan Gojek, untuk membuat sejumlah akun driver, akun customer dan akun Gofood & Gobiz fiktif.

Catatan hasil pemeriksaan, pelaku menjalankan praktik curangnya itu menggunakan 41 akun driver, 30 akun pemilik restoran dan puluhan akun customer dengan memanfaatkan 8.850 SIM card yang telah teregistrasi.

Pelaku ditengarai memiliki kemampuan lebih dalam bidang IT.

Tangis Kapolresta Balikpapan Pecah, 6 Anak Jadi Yatim Piatu Dalam Sekejap

Pasalnya, polisi mendapati segala bentuk praktik manipulasi tersebut dilakukan seorang diri.

Melalui praktik culas berbasis siber, kurun waktu tiga bulan, pelaku bisa meraup keuntungan sekitar Rp 500 Juta melalui bonus pembelian melalui aplikasi,.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan memastikan kejahatan manipulator aplikasi ojek online ini akan terus dikembangkan.

Pasalnya, muncul dugaan pelaku bergerak seorang diri dalam pertautan jaringan besar manipulator aplikasi ojek online.

"Ini marak sekali. Makanya kami sudah perintahkan Krimum kembangkan kasus ini. Karena ini terorganisir, pelakunya bisa bertambah," katanya di Mapolda Jatim, Rabu (26/2/2020).

Tiga Desa dan Dusun di Muarojambi Masuk Area Black Spot, Daerah Tanpa Sinyal Provider

Pelaku bakal dikenai Pasal 35 Jo. Pasal 51 Ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 378 KUHP, dengan ancaman 12 tahun kurungan penjara.

"Nah ini akan kami kembangkan. Ini memanipulasi data, UU ITE kena semuanya," pungkasnya.

Sementara, Zaini mengaku memanipulasi aplikasi Gojek menggunakan banyak akun.

"Buat akun order sendiri. Digunakan untuk login awal. Setelah itu kesimpan otomatis," ujarnya.

Nella Kharisma Pamer Penampilan Baru yang Semakin Imut Pancing Perhatian Dory Harsa

Sementara itu, Head, Corporate Affairs Gojek Jatim & Bami Nusra, Alfianto Domy Aji mengapresiasi langkah taktis Polda Jatim mengungkap kasus yang diakuinya merugikan perusahaannya.

Ia mengakui adanya praktik kasus ini merugikan pihak mitra yang berhubungan baik dengan perusahaannya.

Perihal teknis pengembangan kasus tersebut, Domy menegaskan, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya pada Polda Jatim.

"Terkait hal-hal teknis adalah ranah kepolisian. Kami menemukan indikasi awal dan cepat-cepat koordinasi dengan Polda Jatim," pungkas Domy.

Sebelumnya, pernah marak juga kasus pencurian akun aplikasi driver ojol.

Kode verifikasi gari Google pun dijadikan modus operandi dari si pencuri akun ojol itu.

Kejadian tersebut menggelitik pihak Gojek sebagai salah satu penyedia jasa transportasi berbasis online tersebut.

Dilansir dari Suryamalang.com, Kepala Regional Affairs Gojek Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja dan Bali, Alfianto Domy Aji membenarkan ada modus kejahatan itu yang memang marak terjadi.

Nella Kharisma Pamer Penampilan Baru yang Semakin Imut Pancing Perhatian Dory Harsa

Ia pun mengaku pihaknya telah mendapati berbagai macam laporan terkait pencurian akun ojol tersebut.

"Ya, kami saat ini sedang menelusuri laporan tersebut dan akan segera memblokir perangkat yang terhubung kepada akun driver bersangkutan," ujarnya, Kamis (27/6).

Pihak Gojek meminta kepada seluruh driver yang akunnya telah dicuri agar segera melapor dan mendatangi kantor operasional Gojek terdekat.

Domy pun juga mengingatkan kepada customer dan mitra driver untuk tidak membagikan One Time Password (OTP) kepada siapapun dan bahkan kepada Gojek.

Diduga Kena Hipnotis, Driver Ojol Linglung

Di kasus lain, diduga kena hipnotis, seorang driver ojek online (ojol) tampak linglung saat diperingatkan pegawai indomaret.

Peristiwa ini tampak dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @gojek24jam, Selasa (21/1/2020).

Di dalam keterangannya, Twitter @gojek24jam menyebut driver ojol itu nyaris terkena penipuan berkedok pengisian uang pembayaran melalui sambungan telepon.

Driver ojol ini cukup beruntung karena diperingatkan oleh mbak-mbak pegawai indomaret.

Awalnya, tampak seorang ojol yang sedang berdiri di depan mesin ATM sambil menerima telepon dari seseorang.

Setelah beberapa waktu menelepon, rupanya sang driver ojol hendak mengirimkan sejumlah uang.

Driver ojol itu pun mengikuti instruksi yang diberikan oleh sang penelpon tanpa sadar.

Mengetahui ada kejanggalan, seorang mbak-mbak pegawai Indomaret langsung menghampiri sang driver ojol untuk memperingatkannya.

Si driver ojol awalnya marah-marah saat diingatkan.

Comander Wish, Kapolres Muarojambi Minta Jajaran Petakan Daerah Rawan Karhutla

Pegawai Indomaret itu pun tetap pantang menyerah memberi tahu jika si penelepon adalah penipu.

Setelah diberi tahu beberapa kali, bapak driver ojol itu secara perlahan tersadar.

"Bapak bohongin saya ya?" jawab si driver ojol pada si penelpon.

Pegawai Indomaret itu lalu membantu si driver ojol membatalkan transaksi yang hendak dilakukannya.

Pegawai Indomaret itu juga menjelaskan bahwa peristiwa semacam ini tak hanya terjadi sekali terjadi.

Menurutnya, setidaknya sudah ada tiga orang lainnya yang terkena aksi penipuan serupa dengan bapak ojol ini alami.

"Soalnya itu kemarin ada tiga orang kayak gitu pak. Beneran, saya mah enggak bohong," ujar wanita yang merupakan pegawai minimarket.

Mulai dari berkedok top up uang pembayaran ojol hingga pembelian tcash dan masih banyak lainnya.

Tak berselang lama, telepon genggam bapak driver ojol kembali berbunyi

Benar dugaannya, si penipu kembali mencoba menghubungi driver ojol untuk mencoba menghipnotisnya kembali.

"Iya nih telepon lagi nih, tak matiin. Makasih ya mbak" ujar si bapak driver ojol.

"Min ada driver gojek hampir aja kena tipu di hipnotis kayanya ngaku"nya dari pihak gojek minta top up gopay.
.
Awalnya di kasih tau marah" gt nah pas mau masukin nomor kita kasih tau aja itu bukan dari pihak gojek tapi penipuan, nah disitu dia langsung matiin hp nya dan linglung." tulis akun Twitter @gojek24jam

Hingga berita ini diturunkan, postingan ini sudah mendapat retweet lebih dari 14 ribu dan disukai lebih dari 19 ribu orang.

Peristiwa ini pun turut mengundang komentar para netizen yang kebanyakan memuji tindakan mbak-mbak pegawai Indomaret.

"Baik banget mbak-mbak Indomaretnya," tulis akun Twitter @pelatihpartime.

"Malaikat sedang menyamar jadi mbak indomart," tambah akun Twitter @hendralm.

"Terima kasih buat temen-temen di mini market yang udah mau peduli," komentar akun Twitter @GKadang2

 


Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cara Licik Hacker Malang Retas Aplikasi Driver Ojol Dapat Omzet Rp 500 Juta, Kasus Lain Akun Dicuri, https://surabaya.tribunnews.com/2020/02/26/cara-licik-hacker-malang-retas-aplikasi-driver-ojol-dapat-omzet-500-juta-kasus-lain-akun-dicuri?page=all.

Berita Terkini