Kesengajaan Prabowo Subianto Tak Ajak Presiden Jokowi di Acara HUT ke-12 Gerindra: Malu!
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendadak jadi sorotan saat tidak ada di acara perayaan HUT ke-12 Partai Gerindra.
Tentu absennya Jokowi menjadi pertanyaan sejumlah publik.
Menanggapi pertanyaan publik tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto buka suara soal tidak hadirnya sosok Jokowi.
Ia lantas mengungkapkan alasannya tidak mengundang Jokowi di HUT ke-12 Partai Gerindra yang diselenggarakan di Ragunan, Jakarta Selatan pada Kamis (6/2/2020) ini.
"Kecil-kecilan, malu," kata Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta yang dikutip dari Kompas.com.
"Kecil-kecilan, intern," terangnya.
• Alasan Kenapa di Indonesia Tak Ada Penderita Virus Corona, 5 Negara Asia Sudah Kena, WHO Khawatir
• Pengantin Ini Ngamuk, Tak Ada Dekorasi dan Jamuan, Pihak WO Didatangi Baru Bangun Tidur
• Kisah Hotman Paris Hanya Butuh 30 Menit Selamatkan Seorang Gadis dari Praktik Perdagangan Manusia
• 2 Mantan Suaminya Nikita Mirzani, Sajad Ukra dan Dipo Latief Kepergok Pesta Bareng, Begini Reaksinya
Diketahui, perayaan HUT ke-12 Partai Gerindra ini diramaikan dengan kegiatan sosial.
Di antaranya pengobatan gratis, donasi darah, dan santunan anak yakim, serta syukuran.
Perayaan HUT ke-12 Sederhana dan Dadakan
Prabowo Subianto menyebut perayaan HUT ke-12 Partai Gerindra kali ini berlangsung sederhana karena sudah habis-habisan di Pemilu 2019.
"Kita adakan acara ini mendadak, dengan sangat singkat dan benar-benar sederhana."
"Karena kita tahu negara dalam keadaan banyak masalah," terang Prabowo seperti dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (6/2/2020).
"Jadi kita tidak mau gembar-gembor karena juga biaya terbatas, habis satu tahun pemilu, habis-habisan," ujar Prabowo yang disambut tawa seluruh kader Gerindra.
Tak hanya itu, Prabowo juga menyinggung soal utang Pemilu 2019 lalu.
"Kalian senyum-senyum, tapi kalian hitung-hitung juga, utang kalian juga belum dibayar," ucap Prabowo.
Sebut Nama Sandiaga Uno
Prabowo Subianto juga menyebut pasangan calon wakil presiden (Cawapres)-nya di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu, yakni Sandiaga Uno.
"Pak Sandi juga senyumnya ya agak ada kecut-kecutnya dikit gitu, Pak Hasyim juga saya lihat," canda Prabowo.
Sontak, candaan Prabowo ini membuat tertawa semua tamu undangan yang hadir dalam perayaan HUT ke-12 Partai Partai Gerindra.
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo mengaku, sempat ditertawai oleh kawan-kawannya saat mendirikan Partai Gerindra 6 Februari 2008 lalu.
"Ada kawan-kawan yang menertawakan kita, ada kawan yang dari kecil, yang saya banyak memberikan proyek."
"Meberikan bantuan, mereka tertawa, tanya partai, apa itu Gerindri Gerindru? Apa itu, demi Allah," ungkap Prabowo.
Prabowo menyatakan, 12 tahun saat Partai Gerindra mulai didirikan, partainya hanya dipandang sebelah mata.
Meski dipandang sebelah mata, Prabowo berhasil mengumpulkan para pendiri Gerindra untuk membesarkan partai tersebut melalui gagasan perubahan bangsa dan negara.
"Waktu itu mendirikan partai ini dari segelintir orang, Fadli Zon, Hasyim, Pak Muzami hampir terlambat ke Kumham cari nama, cari gambar," papar Prabowo.
Menurut Prabowo, partainya menjadi besar seperti sekarang lantaran para pendirinya sejak awal bukan hanya sekedar jadi penonton, pengamat hingga pengkritik.
Prabowo mengatakan, mereka memutuskan terjun ke politik karena ingin melakukan perubahan.
Dikutip dari Kompas.com, perayaan hari ulang tahun Partai Gerindra tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh.
Prabowo tiba di lokasi acara sekira pukul 08.10 WIB.
Terlihat juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Kemudian, sekira pukul 09.20 WIB, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tiba di lokasi dengan berjalan kaki saat melintasi gerbang kantor DPP Partai Gerindra.
Hadir pula Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa.
Perayaan tersebut juga dihadiri pengurus DPP Partai Gerindra, Dewan Pembina, Dewan Penasihat, hingga Dewan Pakar Gerindra.
Tak hanya itu, perayaan tersebut juga dihadiri anggota Fraksi Partai Gerindra, sayap partai, hingga tenaga ahli Fraksi Gerindra di DPR.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)