Kendati ada beberapa agen perjalanan yang tidak mengantar wisatawan ke sana, wisatawan bisa berkunjung sendiri dan akan ditemani oleh pemandu tur jika ingin melihat-lihat.
"Kalau ada wisatawan China yang ingin berkunjung silahkan.
Kalau ingin diantar akan diantarkan.
• Bripka BA Tepergok Hubungan Intim dengan Ibu Kantin yang sedang Hamil 7 Bulan, Dalam Posisi
• Pemkab Sarolangun Gelar Apel Gabungan Siaga Bencana Hidrometeorologi, Wabup: Kapanpun Tetap Waspada
• Dinas PdK Batanghari Bakal Identifikasi Asal Usul Nama Wilayah, Dianggarkan di APBD 2020
Biasanya akan ada satu hari di mana operator perjalanan tidak menyiapkan kegiatan (untuk hari istirahat). Di hari itu, mereka bisa pergi kemana saja," kata Merry saat dihubungi Kompas.com.
Sementara itu, Wagub Steven menyebut Pasar Tomohon sebagai local content.
"Jadi tidak ada salahnya untuk dilihat orang. Wisatawan dari China senang untuk datang melihat-lihat," kata Steven.
Tikus Kalahkan Sapi
Bagi orang Minahasa menyantap daging hewan-hewan liar seperti tikus, kelelawar, anjing, kucing, hingga ular bisa dibilang sudah jadi kebiasaan sejak dulu.
Hewan-hewan tersebut diolah jadi makanan khas Minahasa seperti dibuat rica-rica atau masakan lainnya.
Lidah orang Minahasa memang sudah terbiasa dengan kuliner yang terbilang ekstrem.
Dikutip dari Harian Kompas, Selasa (28/1/2020), pedagang Pasar Tomohon, Kota Tomohon, Lientje Rengkuan (57), mengaku menjajakan puluhan daging tikus hutan.
Dia bilang, tikus yang dijual hanyalah tikus hutan atau kebun berekor putih (Maxomys hellwandii).
”Ekor putih itulah yang membedakan tikus hutan dan tikus rumah,” ujar Lientje yang juga menjual setumpuk daging kelelawar atau paniki.
Di lapak lain, pedagang memajang ular piton dengan panjang sekitar 3 meter.
Ada juga pedagang yang menjual daging babi hutan dan anjing.