Pengakuan Lutfi Alfiandi Disetrum dan Kuping Dijepit, "Saya Tertekan, Saya Disuruh Ngaku"

Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luthfi Alfiandi, pemuda pembawa bendera merah putih ketika aksi unjuk rasa di Gedung DPR pada 30 September 2019 saat ini masih ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

Pengakuan Lutfi Alfiandi Disetrum dan Kuping Dijepit, "Saya Tertekan Makanya Saya Bilang"

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Lutfi Alfiandi, pemuda yang fotonya viral karena membawa bendera di tengah aksi demo pelajar STM, mengaku dianiaya oknum penyidik saat ia dimintai keterangan di Polres Jakarta Barat.

Lutfi membeberkan bahwa dirinya terus menerus diminta mengaku telah melempar batu ke arah polisi.

"Saya disuruh duduk, terus disetrum, ada setengah jam lah. Saya disuruh ngaku kalau lempar batu ke petugas, padahal saya tidak melempar," ujar Lutfi di hadapan hakim, Senin (20/1/2020).

Sidang lanjutan kasus Lutfi Alfiandi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada Rabu (15/1/2020). (Tribunnews.com/ Glery Lazuardi)

Lutfi saat itu merasa tertekan dengan perlakukan penyidik terhadapnya.

Solusi Amankan Natuna Pemerintah Kirim Nelayan Cantrang, Bu Susi Tak Setuju, Alasannya Sederhana

Kuasa Hukum Pelajar Bunuh Begal Soroti JPU, ZA Didakwa Sebagai Pelaku Bukan Korban

Kuasa Hukum Pelajar Bunuh Begal Soroti JPU, ZA Didakwa Sebagai Pelaku Bukan Korban

Sebab, ia disuruh mengaku apa yang tidak diperbuatnya.

Desakan itu membuat dia akhirnya menyatakan apa yang tidak dilakukannya.

"Karena saya saat itu tertekan makanya saya bilang akhirnya saya lempar batu. Saat itu kuping saya dijepit, disetrum, disuruh jongkok juga," kata Lutfi.

Namun, dugaan penyiksaan itu terhenti saat polisi mengetahui foto Lutfi viral di media sosial.

"Waktu itu polisi nanya, apakah benar saya yang fotonya viral. Terus pas saya jawab benar, lalu mereka berhenti menyiksa saya," ujar dia.

Setelah diperiksa di Polres Jakarta Barat, ia langsung dipindahkan pada 3 Oktober 2019 ke Polres Jakarta Pusat.

PKS Sarankan Prabowo Kunker ke Luar Negeri Lewat HP, Fadli Zon: Memang Sudah Waktunya

Di Polres Jakarta Pusat, Lutfi kembali dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP).

Ia mengatakan, aksinya di parlemen tidak dibayar, melainkan kemauannya sendiri.

"Itu kemauan hati nurani saya sendiri," ucapnya.

Sebelumnya, Lutfi didakwa melawan aparat yang menjalankan tugas atau melanggar Pasal 212 jo 214 KUHP.

Halaman
123

Berita Terkini