Masih Awal Tahun, 86 Warga Muarojambi Diserang DBD, Dinas Kesehatan Gencar Lakukan Fogging

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinas Kesehatan Kabupaten Muarojambi terus melakukan fogging terhadap sejumlah tempat yang dianggap rawan penyebaran DBD.

Masih Awal Tahun, 86 Warga Muarojambi Diserang DBD, Dinas Kesehatan Gencar Lakukan Fogging

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Dinas Kesehatan Kabupaten Muarojambi terus melakukan fogging terhadap sejumlah tempat yang dianggap rawan penyebaran Demam Berdarah Dongue (DBD). Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Kabupaten Muarojambi, Afifudin.

Ia menjelaskan pelaksanaan fogging ini telah dilakukan sejak ditemukan adanya DBD yang menyerang wilayah Kabupaten Muarojambi. Namun diungkapkan oleh Afif memang tren peningkatan masyarakat yang terserang DBD terjadi pada akhir tahun.

"Mencoloknya (penyakit DBD) memang di akhir tahun. Foging terus kita lakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai dari perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti," ungkapnya.

Ini Daftar Kecamatan di Muarojambi yang Paling Rawan DBD

241 Orang Terkena DBD di Muarojambi Sepanjang 2019, November Jumlah Meningkat Pesat

Selain melakukan fogging, Dinas Kesehatan Kabupaten Muarojambi juga telah menyebarkan bubuk larvasida ke sejumlah puskesmas yang ada di Kabupaten Muarojambi. Pemberian bubuk larvasida ini kemudian dilanjutkan oleh pihak puskesmas dan kader untuk memberikan kepada sejumlah masyarakat.

"Diawal tahun ini kita sudah sebarkan 200 kilo bubuk larvasida. Kemudian kita juga minta bantuan dengan Provinsi Jambi, kita dikasih larvasida cair itu sekitar 10 ribu liter. Saat ini posisinya larvasida di kita (Dinkes) habis, tapi di puskesmas masih ada," ungkapnya.

Sementara itu, Afif memberikan data terakhir masyarakat yang terserang DBD dari awal Januari sampai dengan, Senin (20/1). Setidaknya terdata ada 86 masyarakat yang terserang DBD di Kabupaten Muarojambi. Jumlah ini lebih banyak dibanding dengan Januari pada 2019 lalu.

"Terdata berdasarkan jumlah kasus per puskesmas yang ada di Kabupaten Muarojambi ada 86 kasus, yang paling banyak itu ada di Kecamatan Jaluko di Puskesmas Desa Sungai Duren terdata ada 25 kasus. Kemudian Sekernan Ilir ada 16 kasus," pungkasnya.

Berita Terkini