Sebelumnya, Qassem Soleimani diserang hingga tewas saat tiba di Bandara Internasional Baghdad Iran pada 2 Januari 2020 lalu.
Iran membalas kematian jenderal kharismatik Qassem Soleimani itu Rabu dini hari, 8 Januari 2020.
Dua lusin lebih peluru kendali balistik diluncurkan.
• TES KEPRIBADIAN : Pria Ini Duduk di Luar atau Di Dalam Rumah?Jawabanmu Menentukan Sifat Sebenarnya
Sasaran utamanya pangkalan militer besar Ayn al-Asad di Provinsi Anbar, Irak bagian barat.
Gempuran rudal itu mengejutkan dunia, melihat kapabilitas militer Iran.
Presiden Trump merespon serangan asimetrikal Iran itu, Rabu pagi waktu Washington. Ia sama sekali tidak menyinggung rencana serangan balasan secara militer.
• TES KEPRIBADIAN : Pria Ini Duduk di Luar atau Di Dalam Rumah?Jawabanmu Menentukan Sifat Sebenarnya
Pidatonya lebih banyak pembenaran atas keputusannya mengeksekusi Soleimani, serta ancaman sanksi ekonomi lebih keras terhadap Iran.
Apa rahasianya sehingga Iran punya kapabilitas militer yang luar biasa?
Bagaimana taktik strateginya di tengah tekanan dan embargo kuat oleh AS dan sekutunya?
Laman berita Israel, Haaretz.com, Kamis (9/1/2020), melansir laporan Reuters, menyebut Iran sudah sangat lama membangun kemampuan mandirinya di bidang militer.
Di tengah tekanan dari berbagai penjuru, Iran juga memperluas pengaruh, membangun jaringan di Timur Tengah.
Peran Qassem Soleimani
Qassem Soleimani memiliki andil besar karena ia memimpin pasukan khusus yang memang menjalankan tugas ekstrateritorial di luar Iran, baik militer maupun politik.
Daniel J Levy, kolumnis Haaretz mencatat, Amerika memiliki kekuatan militer luar biasa. Tapi Iran memiliki keahlian istimewa di peperangan inkonvensional.
Di Lebanon yang berhadapan langsung dengan Israel, Iran menancapkan pengaruhnya lewat Hezbollah.