TRIBUNJAMBI.COM- Munculnya jerawat di wajah memang mengesalkan. Tak hanya ketika muncul, luka yang ditinggalkan dari jerawat juga tak kalah mengesalkan. Wujudnya seperti titik hitam atau cekungan kecil di kulit.
Seringkali kita diingatkan untuk tidak memencet jerawat, karena akan meninggalkan bekas luka yang membandel.
Dokter kulit tersertifikasi, Robert Finney dan Dhaval Bhanusali menjelaskan penyebab munculnya luka jerawat tersebut dan bagaimana mengatasinya.
Luka jerawat muncul dengan cara yang berbeda-beda dan seringkali terjadi di area yang sebelumnya pernah tumbuh jerawat.
• Sisi Asih Akui Percakapan Ukuran Pakaian Dalam, Singgung si Wanita Spesial Ari Askhara dan Nama Baik
• KRONOLOGI Ibu-ibu Tampar Bocah SD Hingga Luka Memar, Terancam Hukuman Hingga 3.5 Tahun Penjara
• Sosok Rayhan Calon Suami Isyana Sarasvati, Sudah Pacaran 12 Tahun, Ini Profesinya
Ada tiga jenis luka jerawat.
Pertama, luka atrofi atau yang berbentuk seperti jarum (ice-pick scar).
Tipe ini biasanya merupakan tipe luka paling sulit diobati.
Tipe lainnya adalah keloid dan hipertrofi adalah jenis yang paling umum terjadi pada area garis rahang dan dada.
Perbedaannya, bekas luka hipertrofi biasanya terbatas pada daerah yang dihuni jerawat, sementara keloid sering menyebar melewati tempat muncul awal jerawat.
Tampilan luka jerawat bergantung dari sejumlah faktor, seperti ukuran, durasi dan proses penyembuhan luka tersebut.
Finney menjelaskan, proses penyembuhan luka apapun melibatkan pembentukan kolagen baru yang seringkali terganggu dan tidak sama dengan kolagen normal.
Hasilnya muncul dalam bentuk sebuah luka.
"Semakin lama luka itu muncul, semakin besar ukurannya, semakin sering jerawat terkena intervensi luar, maka semakin besar kemungkinan munculnya bekas luka," kata dia.
Cara menghilangkan luka jerawat
Beberapa luka bisa dihilangkan lewat perawatan, namun ada pula luka yang memudar perlahan.
Menurut Bhanusali, jika lukanya dalam maka diperlukan perawatan agresif lebih dari satu kali.
"Sementara luka keloid pada beberapa kasus bisa memberi respons dalam satu atau dua perawatan injeksi steorid," ujar dia.
Luka keloid dan hipertrofi juga bisa diatasi lewat laser.
Sedangkan untuk luka atrofi, Bhanusali merekomendasikan stimulator bio, seperti Sculptra (injeksi asam laktat wajah) hingga membuat kolagen baru.
Namun, ingatlah bahwa hasilnya belum tuntu muncul secara cepat.
"Bekas luka akan sering membaik sendiri dengan waktu. Tapi bekas luka juga membutuhkan waktu setahun penuh untuk merombak dan benar-benar sembuh, sehingga penampilannya dalam dua bulan seringkali masih tampak buruk dibanding jika sudah melewati waktu setahun."
• Kemesraan Sarwendah dan Bertrand Peto Berlanjut, Istri Ruben Onsu Tak Ragu Tunjukkan di Pesawat
• Wabup Hadiri Haflah Wisuda Khotmil Al Quran di Sungai Gelam, Ini Harapannya
• Sohibul Iman Tak Percaya Pengakuan Penyerang Novel Basweedan, Rasanya Tidak Masuk Akal
Mencegah luka jerawat
Pertama dan yang terpenting, jangan memecahkan jerawatmu sendiri meskipun tergoda melakukannya.
Memencet jerawat adalah cara termudah menyebabkan luka.
Jika jerawatnya sudah terasa menyakitkan, baik Finneg maupun Bhanusali merekomendasikan agar kita mengunjungi dokter kulit terpercaya untuk mendapatkan rekomendasi atau penanganan langsung.
"Seringkali kami menetralisasi luka dengan menginjeksikan steroid atau memberi pasien produk perawatan di area jerawat (spot treatment) untuk mencegah kerusakan permanen."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Mengatasi Luka Bekas Jerawat yang Membandel"
Jerawat Tak Kunjung Hilang? Bisa Jadi karena Faktor Pikiran
Pernahkah kamu memiliki jerawat yang tiba-tiba muncul?
Atau jerawat tak juga hilang, padahal sudah memakai beragam produk perawatan kulit?
Rupanya, jerawat yang tak kunjung sembuh bisa disebabkan oleh faktor dalam, yakni pikiran.
Hal ini diungkapkan oleh psikolog Felicia Maukar yang juga Co-Founder of Soul Dewi saat ditemui di Keraton Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (6/10/209).
“Penyebab permasalahan jerawat datangnya dari mana itu luas sekali, harus dilihat dari berbagai sisi, seperti sumber dari dalam atau luar,” ujar Felicia.
Felicia mengatakan, pikiran yang menjadi salah satu faktor sebenarnya bisa diatasi dengan mencoba mencintai diri sendiri.
“Self love itu mengenai sense of worth-nya atau berharganya diri kita dan believe-nya pada diri sendiri,” ujar Felicia.
Jerawat yang muncul dan tak kunjung sembuh misalnya, bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang minta diperhatikan oleh pasangan atau lingkungan.
• Download Lagu MP3 Dangdut Koplo Via Vallen dan Nella Kharisma, Ada Videonya Full Album Nonstop!
• NONTON Streaming Boruto: Naruto Next Generation Episode 138 Hari Ini, Kejutan untuk Sang Kakek
• Tes Kepribadian dengan Pena, Minta Si Dia Pegang Pena, Lalu Lihat Karakternya di Sini
• Super Hero Dunia Nyata, Pria Ini Menyelam di Gorong-gorong Kotor untuk Lancarkan Aliran Air
“Merasa enggak ada yang perhatikan, ‘ya ngapain juga aku merawat wajah enggak ada yang perhatikan?' Melalui alam bawah sadar orang itu pun menciptakan jerawatnya sendiri,” kata Felicia.
Untuk itu, mencintai diri sendiri dirasa sebagai salah satu cara yang ampuh untuk menjaga kesehatan kulit.
“Kita harus cinta diri kita lebih dulu. kita cinta sama orang lain, akhirnya orang juga akan cinta. Dia butuh cinta orang lain untuk men-devine dirinya sendiri,” ujar Felicia.
Bagi Felicia, kecantikan tak hanya tentang fisik (body), namun juga pola pikir (mindset), dan emosi atau jiwa (emotional & soul).
Tiga hal inilah yang diambil oleh Soul Dewi untuk dilatih dalam beberapa sesi workshop.
Sesi workshop yang diadakan Soul Dewi di kantor Skin Dewi, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara ini sudah bisa mulai diikuti, dengan jadwal sebagai berikut, 15 hingga 17 November 2019 dengan materi Organic Skincare Formulation, 23 November Class Natural Face and Body Wash, Serta ssi terakhir, akan diadakan di bulan Desember dengan agenda Live Board Games.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jerawat Tak Kunjung Hilang? Bisa Jadi karena Faktor Pikiran"