Tiga anggota yang ada busuk di jurang segera datang evakuasi lalu umumkanlah kepada dunia.
Menurut Gusby Waker bahwa Dunia sudah tau, ini perang pembebasan, perang perjuangan kemerdekaan diatas tanah air kami, kami akan gunakan segala kekuatan membunuh TNI dan POLRI.
Kalau tidak mau korban lagi silahkan kembalikan kemerdekaan dan mengakui deklarasi negara Republik Papua Barat 1971, titik," tulis Facebook TPNPB, Jumat (20/12/2019).
Mengatahui pernyataan KKB Papua, Pusat Penerangan TNI melalui akun resmi @Puspen_TNI di Twitter memberikan klarifikasi, Minggu (22/12/2019).
Kapuspen TNI menyatakan bahwa pernyataan yang dibuat Gusby Waker tentang KKB membunuh 13 anggota TNI tidaklah benar.
Kapuspen TNI menyatakan bahwa berita itu tidak benar. Itu adalah propaganda KKB Papua.
"Pada era digital, institusi TNI tidak mungkin menutup-nutupi informasi," tulisnya.
"TNI bukan organisasi liar seperti KKB. TNI adalah organisasi besar yang dikelola dengan sistem manajemen modern yang terpadu."
Pasalnya, data personel selalu dicatat secara tertib sehingga pimpinan TNI dapat mengetahui kondisi setiap prajuritnya.
"Apabila seorang prajurit meninggal dunia, datanya dicatat untuk proses pengurusan pembayaran hak-hak ahli waris serta untuk keperluan penyusunan sejarah dan doktrin."
"Setiap pimpinan TNI di semua tingkatan tidak mungkin menyembunyikan data prajuritnya yang meninggal dunia, baik di asrama, di rumah sakit, apalagi prajurit yang gugur di medan tugas pertempuran," pungkasnya.
Sebelumnya KKB Papua juga sempat menyebarkan propaganda yang dibantak TNI.
1. Jumlah Korban & Senjata Rampasan
Akun facebook TPNPB menyebut KKB Papua berhasil merebut 4 pucuk senjata anggota TNI dan 5 anggota TNI gugur, Senin (11/3/2019)
Di samping itu, Lekagak Telenggen yang mengaku sebagai Komandan operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat menyatakan bahwa pihaknya tidak takut akan tindakan yang diambil TNI.