Tiga Desa di Limun Terendam Banjir, Pemkab Sarolangun Bentuk Tim Kebencanaan
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN- Pemerintah Kabupaten Sarolangun membentuk tim kebencanaan guna menanggulangi bencana pada musim penghujan ini.
Memasuki musim hujan, bencana alam bisa saja terjadi seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung dan lainnya.
Tim tersebut dibentuk terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polri, TNI dan Pemda disiapkan terkait datangnya musim hujan di Kabupaten Sarolangun.
Dalam menghadapi hal tersebut, tim sudah siap untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir atau tanah longsor.
• Jembatan Aurduri I Akan Direhab Tahun Depan, BPJN Anggarkan Rp15 Miliar
• Gara-gara Sering Bertengkar, 300 Lebih Pasutri di Bungo Cerai
• Al Haris Beberkan Penyebab 78 Jamaah Umrah Terkatung-katung di Jakarta, Agen Travel Akan Dipanggil
• Kronologi Cewek di Tebo Digilir Tiga Pria di Depan Sang Pacar, Pelaku Pura-pura Pergoki Korban
Kata kholidi, staf ahli bidang pemerintahan, mengaku setelah dilakukan pertemuan dan rapat dapat disimpulkan, bahwa untuk menangani banjir dan tanah longsor di daerah Kabupaten Sarolangun bukan menjadi tangung jawab dari pihak terkait saja, akan tetapi perlu dibentuk tim yang di antaranya dari BPBD, Polri dan TNI, dibantu masyarakat.
Selain itu pihaknya akan membuat grup WhatsApp tim banjir dan longsor (bansor) agar informasi kebencanaan dari masyarakat cepat didapat agar penanganan lebih cepat.
"Kita sudah siap baik dari personel maupun peralatan yang dibutuhkan untuk para personel. Saat ini ada dua hal yang kita waspadai di antaranya, pertama banjir yang kedua tanah longsor dua hal tadi menjadi pantauan kita untuk selalu siaga," katanya.
Adapun wilayah yang menjadi titik rawan bencana untuk tanah longsor sering terjadi di Kecamatan Batang Asai dan Limun. Hal ini nantinya akan disiagakan dengan alat berat dari dinas PUPR.
"Dalam hal ini UPTD alkal," ujarnya.
Sementara titik rawan banjir ada di sejumlah kecamatan di antaranya, Batangasai, Limun, Sarolangun, Pauh dan Mandiangin.
"Apa lagi saat ini tingkat curah hujan mulai tinggi tentu akan terjadi banjir ini yang kita alami setiap tahun," ujarnya.
Akunya, bahwa saat ini saja, bencana sudah terjadi dan pihaknya sudah menerima laporan dari Kecamatan Limun bahwa ada tiga desa yang terkena banjir, namun belum begitu parah.
"Tim sudah turun untuk alat kita sudah standby kan perahu karet di sana untuk persiapan evakuasi warga artinya untuk tim sudah siap," terangnya.
Sementara, Kabid Kedaruratan BPBD Sarolangun Yen Aswadi mengatakan jika peralatan dan tim sudah siap dan stanby jika ada bencana tiba.
"Kalau peralatan sudah kami siapkan. 1 unit perahu sudah kami letakan di Limun," katanya. (Cwa)