Mengapa Natal Dirayakan pada 3 Hari yang Berbeda? Banyak yang Tak Tahu Ini Fakta-faktanya
Saat ini di Betlehem, selain didominasi gereja, langitnya juga dihuni oleh masjid yang jumlahnya semakin bertambah.
TRIBUNJAMBI.COM - Banyak yang tidak mengetahui, mengapa Natal dirayakan di tiga hari yang berbeda?
Semuanya berawal dari Bethlehem. Ini merupakan satu di antara kota tertua di dunia.
Meskipun kecil, Kota Betlehem menduduki tempat khusus di kalangan umat Kristen.
Di kota Betlehem, Yesus dilahirkan.
Ternyata, Natal dirayakan pada hari-hari yang berbeda di kalangan aliran utama agama-agama Kristen di sana.
Jauh sebelum menjadi tempat kelahiran Yesus, nama Betlehem (dalam bahasa Yahudi berarti Rumah Roti) sudah disebut dalam Kitab Perjanjian Lama.

Dalam Kejadian 35: 16 - 19 diceritakan bahwa Rahel meninggal setelah melahirkan anaknya (Benyamin) ketika sedang menuju ke Efrata.
Di sisi jalan menuju Efrata itulah Rahel dikuburkan. Suaminya, Yakub, mendirikan tugu di atas makam istrinya.
• Yesus Lahir Tahun Berapa, Yesus Lahir di Mana?
• Benarkah Rambut Yesus Gondrong? 7 Hal Tentang Yesus yang Tak Banyak Diketahui Orang
Makam Rahel ini merupakan tempat sakral bagi orang Yahudi. Juga bagi orang Muslim dan Kristen.
Bentuknya sederhana, dengan dominasi warna putih.
Di makam yang dibangun oleh Sir Moses Montefiore tahun 1860 inilah, orang mendaraskan doa memohon kesuburan dan bisa melahirkan dengah aman.
Sempat dikuasai sejumlah kerajaan
Betlehem merupakan kota kecil yang terletak di atas bukit batu dengan ketinggian sekitar 800 m di atas permukaan laut.
Letaknya tidak jauh dari Yerusalem, arah timur menuju ke Hebron.
Selain perpaduan dua budaya Barat dan Timur, lokasi Betlehem sendiri juga mempesona di pinggir Bukit Yudea yang subur dan Gurun Yudea yang tandus sebagai latar belakang.
