TRIBUNJAMBI.COM- Jejak harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan di dekat permukiman warga Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (6/12/2019).
Temuan jejak si raja hutan tersebut sudah ditindaklanjuti tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dengan menurunkan tim.
"Pengecekan sementara dari tim kami, memang terkonfirmasi jejak tersebut adalah jejak harimau sumatera," sebut Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat.
Jika dilihat dari ukuran jejaknya, sambung dia, diperkirakan masih sama dengan temuan jejak harimau sumatera di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kampar, beberapa hari lalu, yakni dengan lebar 14 sentimeter.
• Dipecat Erick Thohir, Akun Twitter Bongkar Skandal Perselingkuhan Ari Askhara dengan Sang Pramugari
• MUDAH dan Murah, Keajaiban Masker Wajah dari Putih Telur, Tak Kalah Dari Produk Skin Care Mahal!
• Tim Fachrori Umar Daftar ke Hanura Jambi, Tolak Kaitkan Kedaerahan, Jelang Pilgub Jambi 2020
Jarak antara Desa Karya Indah dengan Desa Kualu Nenas, sekitar 11 kilometer.
Menurut Suharyono, harimau sumatera ini berasal dari Taman Hutan Raya (Tahura) di Kabupaten Siak, yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru.
"Jarak antara Tahura dengan Desa Kualu Nenas sekitar 26 kilo bila ditarik lurus. Jadi, semakin menjauh dari Tahura dan Desa Karya Indah," kata dia.
Sementara itu, Suharyono menyebutkan bahwa secara alamiah, harimau sumatera betina jarang ditemui bersama dengan harimau jantan dan anaknya.
Tetapi bila induk harimau betina bersama anaknya, biasanya anaknya tersebut masih di bawah umur 2 tahun atau belum lepas menyusui.
Sehingga, jejak harimau sumatera yang ditemukan di Desa Karya Indah, adalah harimau jantan remaja dengan umur sekitar 2 tahunan, yang baru akan lepas menyusui dari induknya.
• Pesawat Garuda Bawa Onderdil Harley Bekas Bawa Deretan Nama Mitra, Termasuk Bos Importir Harley?
• Lucinta Luna Kembali Jadi Laki Berotot, Jantan, Berani berkelahi & Adu Jotos dengan Tukang Parkir
• Seorang Nenek Pingsan Setelah Diperkosa, Diduga Pelakunya Kakek 72 Tahun, Dipergoki Tak Pakai Celana
"Biasanya harimau remaja seperti ini akan mencari daerah jelajah baru, sehingga dia akan menjelajah meliputi daerah yang cukup luas sampai akhirnya dia menemukan home range (wilayah jelajah) pastinya. Dan itu butuh waktu, karena di antaranya ketersediaan pakan dan jelajah harimau jantan lainnya yang tidak bisa overlap sesama harimau jantan," sebut Suharyono.
Sedangkan terkait dengan temuan jejak harimau sumatera di Desa Kualu Nenas, pihaknya menyampaikan belum dapat memastikan kebenarannya sebanyak 3 individu, karena analis jejak dan analis data lapangan lainnya masih berlangsung.
Hal ini membutuhkan waktu untuk memastikannya, karena harus melakukan survei pada areal yang cukup luas.
• Jadwal Semifinal Sepak Bola SEA Games 2019 Timnas U-23 Indonesia vs Myanmar Hari Ini
• Deretan Direksi Garuda Bersama Ari Askhara di Pesawat yang Bawa Onderdil Harley Bekas, Istrinya Ikut
• Hasil Liga Italia - Inter Milan vs AS Roma, Duet Lau-Kaku Tumpul, Inter Milan Tertahan di Kandang
• Apakah Gigi Kelinci Agnez Mo Asli? Jangan Kaget saat Tahu Bentuk Gigi dan Tinggi Badan Sebenarnya
Meski demikian, dengan adanya temuan jejak harimau didekat permukiman penduduk, BBKSDA Riau mengimbau kepada masyarakat berhati-hati.
"Kami juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan pemasangan jerat dan perburuan terhadap harimau. Biarkan harimau untuk dapat melintas menuju ke habitatnya. Mayarakat diharapkan tetap tenang. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan pengumpulan data dan sosialisasi," tutup Suharyono.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jejak Harimau Sumatera Ditemukan di Dekat Permukiman Warga di Riau"
Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung
Editor : Robertus Belarminus
Dalam beberapa hari terakhir, warga Desa Sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, heboh dengan temuan jejak harimau sumatera.
Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah turun ke lokasi untuk meneliti jejak itu.
"Kami sudah melakukan pengecekan, dan benar ditemukan jejak harimau. Karena setelah saya pelajari dari ukurannya, bentuknya, saya yakin itu (jejak harimau)," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III BBKSDA Riau, Bintang Hutajulu, Sabtu (29/6/2019).
Ia menambahkan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah pernah menemukan harimau sumatera di sekitar wilayah Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar.
Harimau tersebut kemungkinan berjalan ke arah Desa Sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, yang jaraknya sekitar 15 kilometer.
"Kalau di sana desanya gak terlalu jauh jaraknya. Kemungkinan berjalan ke arah Sibiruang. Dulu kami juga sudah pernah pasang kamera trap di sana, tapi tidak ada terekam," kata Bintang.
Dia menjelaskan, jejak harimau sumatera ditemukan warga Desa Sibiruang di kebun karet pada pekan lalu.
Jejak berukuran besar itu, ditemukan di tanah liat warna kuning.
Lokasi temuan satwa buas dilindungi itu tak jauh dari permukiman warga.
"Jaraknya sekitar 500 hingga 800 meter dari kampung. Itu di tempat lalu lintas masyarakat ke kebun," sebut Bintang.
Terkait temuan itu, aparat desa setempat melaporkannya ke pihak BBKSDA Riau.
"Kami sudah koordinasi dengan sekretaris desa di sana, rencananya, Senin (1/7/2019) tim kami akan kesana," kata Bintang.
Dia mengatakan, tim akan melakukan pemantauan terhadap harimau tersebut.
Salah satu cara yang dilakukan adalah memasang kamera trap.
"Kalau memungkinkan, kami akan pasang kamera trap. Tapi kamera trap kami saat ini terbatas. Jadi kami lihat dulu kondisi di sana, memungkinkan atau tidak. Kalau kami langsung pasang ternyata hilang, ya susah juga. Karena lokasinya terlalu dekat dengan kampung, dan jalan lintas ke kebun," terang dia.
Sejak temuan jejak harimau ini, kata Bintang, masyarakat masih beraktivitas seperti biasa di perkebunan karet ataupun kebun kelapa sawit.
Masyarakat telah diimbau untuk tetap berhati-hati saat di kebun.
"Jangan beraktivitas di kebun sendirian. Harus bawa kawan atau bawa tongkat kecil maupun parang. Terus kalau misalnya ketemu (harimau) langsung, jangan sampai ketakutan dan lari. Usahkan tetap tenang," saran Bintang.
Dia juga sudah memberikan kiat-kiat menghindari dan mencegah konflik dengan harimau sumatera kepada masyarakat.
Berikut adalah beberapa kiat-kianya.
1. Selalu sadar posisi di mana Anda berada.
Jika tidak ada kepeluan penting, hindari untuk berada di wilayah jelajah harimau.
2. Usahakan untuk selalu ada kawan jika berada di wilayah jelajah harimau.
3. Jika berjumpa dengan harimau, usahakan tetap tenang.
4. Usahakan tidak membelakangi harimau atau berada di tempat-tempat di mana harimau mungkin bersembunyi.
5. Jika berada di wilayah jelajah harimau dengan risiko sedang atau tinggi, siapkan alat untuk melawan.
6. Di wilayah jelajah harimau, jangan berpenampilan atau berperilaku menyerupai satwa mangsanya.
7. Jika diserang harimau, lawan.
8. Berikan satwa ruang gerak untuk menghindari kita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jejak Harimau Sumatera Ditemukan di Kebun Karet Warga di Kampar"
Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung
Editor : Egidius Patnistik