Saksi pun langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Sawah Besar yang berada tepat di depan kantor OJK.
Menurut keterangan para saksi dan berdasarkan pantauan CCTV, MD hanya seorang diri disekitar kawasan pantri dari dini hari menjelang pagi.
"Kami turun bersama tim. Diduga bunuh diri. Dari rekaman CCTV memang hanya dia yang masuk ke dalam pantri sejak pukul 02.00 dini hari," ucap Eliantoro.
Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan sejumlah alat bukti seperti tali dan kursi di sekitar lokasi bunuh diri.
Benda-benda tersebut disinyalir jadi alat bantu untuk mengakhiri hidup MD.
Eliantoro menduga peristiwa gantung diri dilakukan sejak dini hari, sebab beberapa luka yang membekas pasca gantung diri masih terlihat saat proses evakuasi MD.
Sebagai penguat tanda, leher korban pun terlihat hitam dan dan ada cairan yang keluar dari alat kelamin.
"Diduga lebih dari 8 jam. Dalam pemeriksaan saksi, dia tengah berdinas. CCTV kami cek, ada bekas hitam di leher," ucap Eliantoro.
Butuh uang Rp 22 juta
Kapolsek Sawah Besar Kompol Eliantoro Jalmaf mengatakan, dari informasi yang dihimpun dari para saksi, MD membutuhkan uang sebesar Rp 22 juta.
Saksi-saksi yang dimintai keterangan juga sama-sama bekerja di OJK.
"Dari beberapa keterangan sekuriti dia lagi (butuh) pinjaman uang sebanyak Rp 22 juta. Ada beberapa teman sekuriti yang dimintai uang," kata Eliantoro
Dugaan itu diperkuat tulisan dalam status WhatsApp story MD di media sosial. Dari status ketahuan bahwa MD sedang galau.
"Ada beberapa keterangan ya saksi bilang ada status galau lewat WA story, tapi akan kami dalami. Kami juga akan periksa keluarganya soal masalah pribadi apa," ucap Eliantoro.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.