Bahkan, saat Comite Central (CC) PKI DN Aidit menyinggung HMI, itu membuatnya semakin tersinggung.
Hingga puncaknya saat G30 S PKI terjadi, Burhan ikut terjun dan melakukan perlawanan pada PKI.
Sebagai staf dalam Laskar Ampera Aris Margono dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia, Burhan memiliki lisensi untuk membunuh "License to kill".
Setidaknya ada 10 orang yang diberi pistol dan dilatih.
• Lima Pejabat Eselon II Jambi Turun Pangkat, Ini Daftar Nama dan Jabatan Barunya
• Rp 15 Juta untuk Jumpa Fans untuk Sekali Bertemu dengan Barbie Kumalasari, Berminat? 5 Kota Besar
Mereka diberi pistol berjenis FN, lalu, Burhan seringkali datang ke markas Kostrad yang bertempat di Gedung Wanitatama, Yogya untuk minta peluru.
Dia beroperasi di daerah Luweng, Gunungkidul, kemudian Klaten.
Ketika mengeksekusi pada malam hari, para tereksekusi ditutup matanya kemudian didorong dari tebing ke aliran sungai yang mengalir ke pantai selatan Jawa.
Kemudian, di Kaliwedi sebelah barat Klaten, sebelum melakukan eksekusi warga membuat parit sepanjang 100 hingga 200 meter untuk menaruh anggota PKI dan simpatisannya.