Ia memasang foto profil berbusana seksi atau bergaya vulgar plus mencantumkan kode jika bisa "dipesan".
Namun setelah pengguna mentrasfer uang sebagai tanda jadi, sosok pada akun MiChat itu menghilang.
• UMP 2020 34 Provinsi Lengkap, Alami Kenaikan 8,51 Persen, Segini Rinciannya Tiap Daerah Jadi Segini
Nomor ponsel pelaku juga tidak aktif bahkan memblokir nomor ponsel calon pengguna.
Hal ini seperti dialami Ando, warga Bandar Lampung.
Ia mengaku sempat mentransfer uang Rp 200 ribu sebagai uang muka kepada seorang perempuan PSK yang dihubunginya via MiChat.
"Waktu itu heboh-heboh aplikasi MiChat. Saya coba pakai. Kenalan dengan akun cewek, fotonya cantik. Di bio-nya (profil) tertulis Open, artinya bisa di-booking (dipesan untuk layanan prostitusi)," jelasnya, Selasa (29/10/2019).
Setelah berkomunikasi melalui MiChat, terjalinlah kesepakatan harga layanan prostitusi Rp 1 juta.
• Bukan Dijilat, Ini Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah, Pakai Gula Merah Bisa Lho!
Jumlah tersebut sudah termasuk fasilitas kamar di sebuah hotel di Bandar Lampung.
Namun, akun berfoto perempuan cantik itu memberi syarat kepada Ando.
Syaratnya, Ando harus memberikan DP sebesar Rp 200 ribu.
"Deal-nya Rp 1 juta, sudah termasuk room (kamar) hotel. Dia minta DP Rp 200 ribu," beber pria yang telah berumah tangga ini.
Sisa bayaran Rp 800 ribu, menurut Ando, dibayar setelah bertemu di hotel.
Ando lantas mentransfer Rp 200 ribu sebagai DP ke nomor rekening yang diberikan akun tersebut.
• Sindiran Tajam Ahok karena Pak Anies terlalu over smart, Lem Aibon di Anggaran Pemprov DKI
"Sisanya dibayar setelah di hotel. Tapi, setelah saya kirim DP, akun MiChat saya diblok (diblokir)," jelasnya.
Setelah kejadian itu, Ando mengaku tak pernah berani dan mau melakukan transfer uang kepada sosok perempuan dengan kode khusus layanan prostitusi di MiChat.