Berita Muarojambi

Sosok Zubaidi, Pria 56 Tahun yang Separoh Hidupnya Dihabiskan untuk Candi Muara Jambi

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zubaidi, menghabiskan separoh hidupnya untuk Candi Muarojambi

Sosok Zubaidi, Pria 56 Tahun yang Separoh Hidupnya Dihabiskan untuk Candi Muara Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Zubaidi, pria kelahiran Muara Jambi, 15 Februari 1963 ini merupakan putra daerah yang hampir separuh hidupnya dihabiskan untuk Candi Muaro Jambi.

Candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang berada di Provinsi Jambi, tepatnya di Desa Muara Jambi, Maro Sebo, Kabupaten Muaroambi, merupakan saksi bisu dari perjalan masa kecil Zubaidi, hingga saat ini di usia 56 tahun.

Zubaidi juga menjadi saksi dari pemugaran candi yang berada di sisi barat dari Komplek Percandian Candi Muara Jambi, diantaranya pemugaran Candi Gumpung, Candi Kembar Batu, dan Gedong Satu.

Arkeolog UGM: Candi Muarojambi Lebih Berpeluang Menjadi World Heritage Dibanding Sebelumnya

Rekrutmen CPNS Oktober 2019, Ini 2 Formasi Terbanyak CPNS di Pemkab Tanjab Barat

Lebih Dari 5000 Mangkok Langsung Ludes, Bogasari Gelar Festival Mie Ayam Angso Pertama di Kota Jambi

Pekerjaan menjadi Pekerja Harian Lepas (PHL) untuk pemugaran tersebut ia lakoni 10 sampai 12 tahun, tepatnya di mulai sekitar tahun 1981.

"Itu ikut pemugaran Candi Tinggi di sisi barat, waktu dulu masih pakai speed boat, hutan di sini. Kemudian pemugaran di Candi Gumpung, Kembar Batu, dan Gedong Satu," kenangnya.

Diakui Zubaidi, Ia sempat berhenti dari pekerjaan menjadi PHL dan berkegiatan di rumahnya.

BREAKING NEWS, Kabut Asap di Kota Jambi Kembali Pekat, Belajar Siswa PAUD, SD dan SMP Diperlambat

Siapa Sebenarnya Penjual Sosis di Bungo yang Ditangkap Densus 88? Dipepet Mobil Langsung Dibawa

2 Hari Terduga Teroris di Bungo Ditangkap, Mertua Ungkap Kondisi Istri & Anaknya yang Tanya Ayahnya

Namun selang beberapa tahun, Ia kembali lagi berkecimpung di Candi Muara Jambi, menjadi juru pelihara Candi Muara Jambi.

Pada saat jadi Juru Pelihara kata Zubaidi, untuk bekerja sebagai pemelihara, Zubaidi hanya diberi upah Rp 70 ribu rupiah.

Meskipun dengan gaji sebanyak itu, istri dan anaknya tidak pernah mengeluh dengan gaji yang Ia dapat.

"Bahkan dak kepikiran buat cari kerjaan lain. Istrinya alhamdulillah ngedukung, apalagi jarak dengan rumah kan cukup dekat, jadi tidak terlalu banyak biaya pengeluaran transportasi," ucapnya.

"Kalo sebenarnya dari gaji relatif, besar kecil gaji jika kita syukuri tetap besar dan cukup," tambahnya.

Menjadi juru pelihara Ia tekuni selama lebih kurang lebih 7 tahun lebih. Setelah itu, Ia kembali di tawarkan menjadi satpam yang di tugaskan melalui proyek dari pemugaran Candi Muara Jambi.

Kegiatan menjadi satpam ini cukup berat lantaran hari libur atau tanggal merah Ia tetap bekerja.

"Ya mau tidak mau hari libur atau tanggal merah kita tetap masuk. Kalo gaji itu lumayan besar Rp 250 ribu perbulan naik terus sampai sebelum 2004 itu Rp 800 ribu perbulan," ungkapnya.

"Masuk dari Jam 08.00 wib sampai 17.00 wib. Alhamdulillahnya sudah lama kerja jadi satpam 2004 kemarin sudah di angkat jadi PNS," ceritanya.

Pekerjaan di dunia yang bersangkutan dengan Candi Muara Jambi Ia lakoni hampir 38 tahun sejak 1981 sampai dengan saat ini.

BREAKING NEWS, Kabut Asap di Kota Jambi Kembali Pekat, Belajar Siswa PAUD, SD dan SMP Diperlambat

Fakta Mengejutkan dari Kisah Viral Sekeluarga Tinggal di Gubuk Bak Kandang Ayam, Ulah Ayah Tiri

Dipepet Mobil dan Dikepung, Begini Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Bungo, Jambi

TMMD di Desa Lubuk Jering, Sarolangun, Warga SAD Diajari Cara Bercocok Tanam

Zubaidi akan pensiun dua tahun mendatang. Kecintaannya terhadap Candi Muara Jambi ini menjadi kebanggaan dalam hidupnya.

"Sebagai putra daerah ini menjadi kebangaan tersendiri, kita menjadi bagian dari awal hingga berkembangnya dan terkenalnya Candi Muara Jambi ini. Kalo bahasa kerennya itu bakti untuk negeri ini," tuturnya.

Ia juga menambahkan himbauan kepada seluruh pengunjung Candi Muara Jambi untuk dapat mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada di dalam aturan kunjungan ke Candi Muara Jambi.

Terutama masalah sampah, menurutnya masih ada pengunjung yang tidak peduli terhadap sampah.

"Kita harapkan pengunjung untuk ikutilah ketentuan-ketentuan dalam berkunjung, terutama membuang sampah pada tempatnya, kita jaga lah sama-sama warisan kita," harapnya

2021 mendatang Zubaidi akan pensiun dari pekerjaannya. Namun, tekatnya untuk tetap menjadi bagian dari sejarah Candi Muara Jambi ini tetap akan Ia lakoni. Ia menyebutkan planing setelah pensiun ini akan ikut dengan komunitas pemerhati Candi Muara Jambi.

"Ya, tadi karena kecintaan kita dan memang jiwa kita sudah dekat dengan Candi Muara Jambi, saya akan ikut komunitas pemerhati Candi. Intinya tetap ingin memberikan perhatian kita kepada Candi Muara Jambi," tutupnya.

Sosok Zubaidi, Pria 56 Tahun yang Separoh Hidupnya Dihabiskan untuk Candi Muara Jambi (Samsul Bahri/Tribunjambi.com)

Berita Terkini