Sejumlah personel yang bertugas memadamkan kebakaran terlihat sedang beristirahat di sana. Ada yang duduk di tanah, di depan kamp, dan di tempat yang mereka anggap nyaman. Mereka mempersilakan kami saat akan mengambil gambar ke lokasi lahan terbakar.
Dari lokasi itu memang sudah terlihat sejumlah titik yang sedang ada aktivitas pemadamannya. Saya bergerak ke titik terdekat. Ada empat orang yang sedang duduk di bawah pohon sawit. Di depan mereka ada mesin penyedot air yang sedang hidup.
Mesin dilengkapi dengan selang besar, ukuran diameternya lebih besar sedikit botol air mineral ukuran sedang. Di ujung selang itu ada empat orang yang sedang bekerja.
Setelah berkenalan singkat, mereka ternyata karyawan perusahaan. Mereka juga warga desa itu. Dalam tiga minggu ini, tiap hari mereka melakukan pekerjaan pemadaman kebakaran itu.
“Tiap hari kami di sini untuk memadamkannya. Di sini belum hujan,” ucap Januar, seorang di antara mereka.
Ia mengatakan mereka bekerja dari pagi hingga sore, lalu pulang ke rumah.
“Kami tinggal di sini, jadi setelah bekerja pagi sampai sore kami pulang,” ungkap Januar.
Ia mengatakan pekerjaan itu memang berbahaya.
Apalagi mereka menggunakan perlengkapan yang tidak safety. Hanya pakaian biasa yang mereka gunakan, tidak sesuai standar seperti yang umumnya digunakan pemadam kebakaran yang biasa kita lihat.
Namun sejauh ini, ucapnya, tidak ada masalah yang mereka hadapi. Tidak ada rekannya yang sampai menderita luka bakar.
“Tidak ada apa-apa sampai sejauh ini. Kendalanya karena lahan ini lahan gambut. Jadi terlihat sekarang sudah padam, nanti muncul lagi asap dari bawahnya. Pemadamannya sangat susah. Apinya menjalar di bawah tanah,” terangnya.
Kami kemudian beranjak ke lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari lahan yang sedang dipadamkan Januar dan teman-teman. Di sana terlihat ada dua tim yang sedang padamkan api, dalam jarak terpisah sekitar 50 meter. Kebanyakan dari mereka gunakan pakaian yang bertuliskan Manggala Agni.
Saat dikonfirmasi Tribun, mereka yang gunakan pakaian berwarna orange itu membenarkan memang dari Manggala Agni. Bersama mereka ada juga terlihat anggota TNI dan beberapa orang mahasiswa dan siswa pecinta alam.
Kondisi yang mereka padamkan ternyata lebih parah dari yang sedang dipadamkan oleh tim dari perusahaan yang sebelumnya ditemui. Api terlihat muncul di permukaan tanah membakar semak belukar. Analisa mereka, di bawah tanah juga sedang terjadi kebakaran di gambut itu.
Memang terlihat asap tebal keluar dari dalam tanah dari beberapa titik. Mereka terlihat dengan gagah berani terus menyemprotkan air ke arah yang berasap. Mereka ganti-gantian memegang selang itu.