Kerusuhan di Manokwari

Mengapa Gubernur Papua Sebut Nama Gusdur dalam Percakapannya dengan Khofifah Lewat Sambungan Telepon

Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengapa Gubernur Papua Sebut Nama Gusdur dalam Percakapannya dengan Khofifah Lewat Sambungan Telepon

Mengapa Gubernur Papua Sebut Nama Gusdur dalam Percakapannya dengan Khofifah Lewat Sambungan Telepon

TRIBUNJAMBI.COM - Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat kini terus menjadi perbincangan publik.

Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat  melangsungkan aksi protes atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Kini, sleuruh masyarakat di Indonesia menginginkan supaya situasi panas di Papua segera mereda, khususnya di Manokwari.

Sejumlah petinggi pemerintahan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan perdamaian untuk merdakan konflik di sebelumnya terjadi di Manokwari, Papua Barat.

Melansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo memahami bahwa masyarakat Papua dan Papua Barat tersinggung atas kekerasan terhadap mahasiswa asal Papua di Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Meski begitu, Jokowi meyakinkan masyarakat Papua dan Papua Barat bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan mereka.

Jokowi juga meminta masyarakat Papua untuk memaafkan pihak-pihak yang telah membuat mereka tersinggung terkait insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang.

Baca: Jejak Digital Jibril Abdul Aziz Penyebar Video Panas Eks Pacar, Mahasiswa UGM yang Tahun Lalu di ILC

Baca: Malu-malu Tapi Mengaku, Selvi Ananda sedang Hamil, Presiden Jokowi Bakal Punya Cucu Lagi

Baca: Fadli Zon Sindir Jokowi Sebut Miskin Narasi, Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Masih Rencana Mentah!

Baca: Siapa Sebenarnya Tri Susanti? Perwakilan Ormas yang Dituding Jadi Pemicu Konflik Papua

"Jadi, saudara-saudaraku. Pace, mace, mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan. Oleh sebab itu, sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air, yang paling baik adalah saling memaafkan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa juga turut angkat bicara mengenai aksi kerusuhan ini.

Ia berharap supaya situasi di Manokwari dan juga Papua bisa segera kembali kondusif.

Melansir dari TribunnewsBogor (19/8/2019), Khofifah telah menelepon Gubernur Papua untuk meminta maaf terkait kejadian di Surabaya dan Malang, Jawa Timur yang memicu kerusuhan di Manokwari.

(KONTRIBUTOR KOMPAS TV/ BUDY SETIAWAN)
Aksi blokade jalan oleh masyarakat Papua di Manokwari, terhadap tindakan rasisme yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya (kiri) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (kanan)

"Kami telepon Gubernur Papua, mohon maaf. Sama sekali itu bukan suara Jatim. Harus bedakan letupan bersifat personal dengan apa yang menjadi komiten Jatim," kata Khofifah dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal TNI Tito Karnavian sebagaimana ditayangkan di Kompas TV, Senin.

Khofifah mengatakan, pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah sering berkomunikasi dengan mahasiswa Papua.

Bahkan, mahasiswa Papua sering diundang dalam setiap-setiap acara penting di Jawa Timur.

Halaman
1234

Berita Terkini