PAN sebelumnya sempat menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
PAN bahkan mendapat jatah satu kursi, yakni menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
Namun pada pilpres 2019 lalu, PAN memutuskan mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kader PAN Asman Abnur mengundurkan diri dari kabinet.
Namun, Pilpres 2019 dimenangkan Jokowi-Maruf Amin.
Zulkifli Hasan tak menjelaskan lebih jauh apa yang menjadi pertimbangan partainya kembali merubah haluan dan kini mendukung Jokowi.
Ia hanya menegaskan bahwa dukungan yang diberikan PAN ke Jokowi adalah dukungan tanpa syarat.
"Enggak ada syarat-syarat, enggak minta apa-apa," kata Zulkifli.
Dukungan PAN terhadap pemerintah juga dijelaskan Sekjen PAN Eddy Soeparno sebelumnya.
Menurut Eddy Soeparno, PAN mendukung pemerintahan terpilih Jokowi-Maruf dari sisi kebijakan dan program.
Namun, hal itu tidak dapat diartikan bahwa PAN ingin bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
"Saya pikir PAN sudah menyatakan, kita mendukung program pemerintah tetapi apakah berarti PAN itu nanti akan bergabung ke pemerintah? Kan kita belum membicarakan. Tentu harus ada pembicaraan secara khusus terkait hal itu," kata Eddy Soeparno saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2019).
Eddy Soeparno mengatakan, partainya belum memutuskan sikap politik secara resmi.
Saat ini, kata Eddy Soeparno, PAN sebatas mendukung program pemerintahan terpilih, tetapi juga mengkritik secara konstruktif pada setiap kebijakannya.
Eddy Soeparno mengatakan, apabila PAN diminta bergabung dalam koalisi pemerintah, maka harus ada pembicaraan lebih lanjut.