Penjelasan dari kepolisian, HSA bukanlah orang yang dicari, hanya kebetulan mirip dengan rekan teroris yang diamankan di Mabes Polri. Siapakah orang yang dimaksud?
TRIBUNJAMBI.COM,BANGKO - Seorang pemuda di Desa Pematang Kancil, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, dijemput Tim Densus 88 Mabes Polri.
Pemuda berinisial HSA (26) itu diamankan karena diduga telah terpapar paham radikalisme.
Densus 88 dibantu personel Polres Merangin mengamankan seorang pemuda yang tinggal di sana Sabtu (10/8/2019).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, sebelumnya HSA sudah dipantau Tim Densus 88 Mabes Polri sejak awal Juli 2019.
Selama pemantauan Tim Densus 88 Mabes Polri, pemuda yang aktif di acara kepemudaan ini terus mendalami dan mengasah keahliannya.
Baca Juga
Siapa Sebenarya Siti Habibah? Latar Belakang Keluarga Ibunda SBY yang sedang Sakit
Nasib Empat Pemuda yang Diduga Kencingi Bendera Merah Putih, Kapolres Inhul Langsung Turun Tangan
Wajah-wajah Keluarga Felicia Tissue Pacar Kaesang Pangarep Muncul, Siapa Sebenarnya Mereka?
Siapa Sebenarnya Felicia Tissue Kekasih Kaesang: Calon Menantu Presiden Jokowi Jarang Terekspose
Bangkai Buaya Sinyulong 5,5 Meter di Tebo Mulutnya Diganjal Tonggak, Warga Duduk dan Injak Badan
Informasinya dia memiliki keahlian merakit bom.
Dugaan sementara, keahliannya merakit bom itu didapat karena pernah mengikuti pelatihan di Suriah pada saat kuliah di Universitas Brawijaya Malang, beberapa waktu lalu.
Kapolres Merangin, AKBP I Kade Utama Wijaya, saat dikonfirmasi membenarkan adanya informasi bahwa ada warga Pamenang yang diamankan dan dimintai keterangan.
“Satu warga Kecamatan Pamenang diamankan dan masih dimintai keterangan. Dan saat ini dibawa ke Polda Jambi oleh Densus 88," kata I Kade.
Untuk keterlibatan HSA dengan aksi terorisme, menurut Kapolres masih didalami.
“Kalau untuk keterlibatan aksi terorisme, saya belum tahu, bisa saja hanya terpapar paham radikalisme. Dan silahkan ke Polda Jambi saja," pungkasnya.
Tak ada perlawanan
Saat penangkapan itu, tidak ada perlawanan, baik dari HSA, keluarga maupun dari masyarakat setempat. Setelah penangkapan itu juga tak ada perlawanan.