Tinggi makhluk ini sekira satu meter (di antara 85-130 Cm) dan memiliki banyak bulu di seluruh badan.
Makhluk ini berjalan tegak dan berkaki terbalik.
Bahkan, tak sedikit pula yang menggambarkannya dengan membawa berbagai macam peralatan berburu, seperti semacam tombak.
Menurut cerita orang-orang dari suku Anak Dalam, suku di Jambi yang memiliki ilmu gaib yang tinggi pun sulit menangkap Uhang Pandak ini.
Bahkan, orang-orang dari Suku Anak Dalam ini pernah dibuat putus asa karena selalu gagal menangkap uhang pandak alias orang kerdil ini.
Ada catatan pada awal 1900-an.
Pernah ada kesaksian Mr Van Heerwarden pada 1923.
Van Heerwarden merupakan seorang zoologiest.
Sekira tahun-tahn itu, dia sedang melakukan penelitian di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Kerinci, Jambi.
Dalam catatan itu, dikatakan bahwa Van Heerwarden menuliskan mengenai pertemuannya dengan beberapa makhluk gelap dengan banyak bulu di badan.
Dia menggambarkan tinggi tubuh mereka setinggi anak kecil berusia 3-4 tahun.
Namun, mereka memiliki bentuk wajah yang lebih tua dan dengan rambut hitam sebahu.
Van Heerwarden sadar, mereka bukan sejenis siamang maupun primata lainnya.
Ia juga mengetahui makhluk-makhluk itu menyadari keberadaan dirinya saat itu, sehingga mereka berlari menghindar.
Satu hal yang membuat Mr. Heerwarden tak habis pikir, semua makhluk itu memiliki persenjataan berbentuk tombak dan mereka berjalan tegak.