Jokowi Cari Menteri Muda, PKB Ngaku Punya Banyak Stok Pengurus dan Kader Partai

Editor: andika arnoldy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/10/2018).

TRIBUNJAMBI.COM- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memilih menteri berusia muda dalam mengisi kursi kabinet Kerja Jilid II.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun menyatakan kesiapan untuk memberikan nama-nama kader terbaik untuk dipertimbangkan Jokowi.

"Di PKB, pengurus dan aktivisnya muda-muda," ujar Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding, kepada Tribunnews.com, Rabu (17/7/2019).

Bukan sekedar muda di usia, menurut Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin, pengurus dan aktivis PKB itu juga sudah memiliki pengalaman baik sebagai legislatif maupun yang lain.

Baca: Download Lagu MP3 Nella Kharisma, Siti Badriah, Zaskia Gotik Kumpulan Dangdut Koplo Terbaik 2019

Baca: Mulan Jameela Singgung Soal Akhirat Usai Gugat Gerindra Agar Dijadikan Anggota Legistalif

Baca: Sinergi dan Realisasi Program Pendidikan Agama, Sekda Muarojambi Hadiri Rakor Diniyah Takmiliyah

"Mereka rata-rata sudah punya pengalaman, baik sebagai legislatif terutama, maupun sebagai aktivis," jelas anggota DPR RI ini.

Jadi, tegas dia, kalau kebutuhannya usia muda dan berpengalaman, PKB punya banyak stok untuk itu.

"Dan kalau itu diminta pasti akan dikirim oleh PKB. Saya kira PKB punya banyak stok untuk itu," tegasnya.

TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Kading Berikan Penjelasan (tribunnews.com)

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen memilih anak-anak muda Indonesia sebagai menteri di kabinetnya.

Jokowi secara terang-terang meminta ketua umum partai politik pengusungnya untuk mengajukan sejumlah nama dari kalangan muda untuk dijadikan menteri.

"Saya minta dari partai juga ada yang muda, ada dari profesional juga," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, ia tak hanya akan mempertimbangkan anak-anak muda yang berasal dari kalangan profesional, tapi juga partai politik.

"Saya minta dari partai juga ada yang muda, ada dari profesional juga," kata Jokowi saat ditanya wartawan di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/07/2019).

Jokowi mengaku sudah mempersilakan parpol untuk mengusulkan sebanyak-banyaknya nama calon menteri. Ia berharap ada nama-nama politisi muda dari sejumlah nama yang diusulkan.

"Ya enggak apa-apa, mau minta 10, mau minta 11, mau minta 9, kan enggak apa-apa, wong minta saja," tegas Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi juga akan mencari anak-anak muda dari kalangan profesional.

Ia juga menilai saat ini banyak anak muda yang hebat di berbagai bidang.

"Kalau enggak ada dari partai, kita cari sendiri dari profesional. Profesional muda kan banyak banget profesional-profesional muda," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Pengamat: Cari Anak Muda Profesional Yang Tak Terafiliasi Ke Partai

Pengamat Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Leo Agustino, anak muda tersebut harus berasal dari kalangan profesional. Tidak terafiliasi ke partai politik manapun.

Kendati banyak orang menyatakan bahwa orang partai pun banyak yang profesional.

"Tapi perlu diingat bahwa profesionalnya orang partai tidak akan benar-benar independen (baca: profesional) sebab lebih kurang arahan pimpinan partai akan mewarnai kebijakan yang dibuatnya," ujar Leo Agustino kepada Tribunnews.com, Jumat (12/7/2019).

Dan ini berbeda dengan orang yang benar-benar profesional. Karena mereka akan dapat lebih independen dibanding kaum profesional dari partai.

Joko Widodo (Jokowi) melakukan pidato sebagai presiden terpilih di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) malam ini. (tangkap layar KompasTV)

Karena itulah diperlukan anak muda dari kalangan profesional yang dipinang Jokowi untuk mengisi sejumlah kursi Menteri.

Lebih jauh dia menjelaskan, tidak dapat dipungkiri bahwa zaman sudah berubah dan perubahan tersebut harus dapat dijawab oleh pikiran-pikiran brilian yang sesuai konteks zamannya. Dan pemuda-pemuda ini yang kemudian akan mengisinya.

Bangsa ini tidak bisa menolak bagaimana anak-anak muda Indonesia mewarnai pelbagai sektor.

"Saat ini pulalah yang dapat dijadikan momen pendelegasian ke para pemuda sekaligus menggeser estafet kepemimpinan di tingkat nasional," jelasnya.

Ada beberapa hal yang membuat para pemuda ini akan dapat mendampingi Jokowi, menurtu dia.

Yakni di antaranya passion para pemuda yang inovatif dan kreatif yang sama dengan jiwa Jokowi.

"Sehingga bisa melipatgandakan progresivitas kerja presiden Jokowi," jelasnya.

Selain juga, lebih gigih dalam bekerja tanpa pantang menyerah dan jauh dari mudah lelah.

Dan terakhir jejaring yang tidak hanya berskala nasional, tapi juga internasional.

Kata Megawati Soal Menteri dari Anak Muda

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengenai wacana Menteri Muda Jokowi?

Menurut Megawati, bisa saja menteri itu dari kalangan anak muda.

Namun, puteri Presiden pertama Indonesia itu pun memberikan catatan penting, sebaiknya dipastikan memang bisa bekerja.

Megawati dan Puan makan pecel ((Tribunnews.com/Ferdinand Waskita))

Begitupun yang berusia tua namun berpengalaman dan bisa bekerja, tak seharusnya ditolak.

Megawati pun mengenang, di jaman Bung Karno, ada anggota kabinet yang muda, tapi memang pintar dan menguasai masalah.

"Ini yang saya lihat kelemahan kita dewasa ini. Orang disodor-sodorkan, tapi tidak mengerti secara praktis tata pemerintahan," ujar saat menjawab isu terkini di sela kunjungannya dalam Forum Perdamaian Dunia, di Beijing, China, seperti disampaikan dalam keterangan resminya kepada Tribunnews.com, Kamis (11/7/2019).

Namun, Megawati mengatakan seseorang calon Menteri minimal tahu soal DPR RI.

Sebab di situlah tempat membuat undang-undang (UU), bertemu dan mengawasi mitra kerja, hingga memutuskan RUU bersama Pemerintah.

Artinya, seorang muda itu paling tidak sudah harus belajar.

Megawati memberikan gambaran dirinya masuk pemerintahan sudah memiliki pengalaman di DPR dalam membuat perundangan.

"Kalau tidak tahu proses bikin perundangan, bagaimana? Dan saya suka bilang, (jadi menteri, red) memang mau mejeng saja? He he. Saya tidak akan menyebut nama."

"Kita lihat, mereka-mereka yang tidak punya latar belakang di dalam proses menjalankan tata pemerintahan di republik ini, dia fail (gagal, red)," ucap Megawati.

"Karena dia akan bingung sebenarnya dia mau bikin apa. Perundang-undangan nggak hapal," tambahnya.

Oleh sebab itulah, Megawati menegaskan kalau ada anak muda yang ingin jadi menteri seperti wacana yang saat ini beredar, sebaiknya menyiapkan dirinya dengan baik.(*)

Berita Terkini