Dari sana ditemukan, meminum 1-4 minuman manis per bulan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian satu persen, daripada mereka yang meminumnya kurang dari sekali setiap bulannya.
Sementara itu, minum 2-6 kaleng per minggu mengalami peningkatan risiko kematian sebesar enam persen.
Mengonsumsi minuman manis 1-2 kaleng per hari meningkatkan risiko kematian hingga 14 persen, dan peningkatan 21 persen saat meminumnya sebanyak dua kaleng atau lebih per hari.
Layanan kesehatan nasional Inggris merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi tidak lebih dari 30 gram gula, baik yang ditambahkan ke makanan atau minuman, dalam sehari.
Untuk anak-anak berusia tujuh 7-10 tahun, mereka hanya disarankan mengonsumsi gula sebanyak 24 gram.
Anak-anak berusia empat tahunan hanya direkomendasikan mengonsumsi gula sebanyak 19 gram sehari.
Sebuah produk dianggap mengandung gula tinggi juga memiliki kandungan gula lebih dari 22,5 kilogram per 100 gram sajian.
Sementara itu, produk rendah gula hanya adalah produk yang mengandung lima gram dalam setiap 100 gram sajian.
Peneliti menemukan, mengganti minuman mengandung pemanis dari gula dan minuman dengan pemanis buatanjuga dikaitkan dengan risiko kematian dini yang rendah.
Namun, mengonsumsi minuman tinggi pemanis buatan, setidaknya empat porsi per hari, dapat meningkatkan risiko kematian karena kardiovaskular di kalangan wanita.
Oleh karena itu, peneliti menyarankan kita untuk menghindari konsumsi pemanis buatan.
"Temuan ini konsisten dengan efek buruk yang diketahui dari asupan gula tinggi pada faktor risiko metabolik."
"Sekaligus membuktikan minum minuman manis meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang merupakan faktor risiko utama kematian dini," ucap Walter Willett, Profesor Epidemiologi dan Nutrisi.
Menurut dia, hasil riset ini memberi dukungan lebih lanjut mengenai kebijakan pembatasan pemasaran minuman manis untuk anak-anak dan remaja.
Hasil riset ini juga menguatkan penerapan pajak untuk pemasaran minuman soda, karena harga untuk membeli minuman tersebut tak sebanding dengan kosekuensinya.