"Mereka merasa masuk TNI karena ingin menjadi anggota Korps Baret Merah, dan tidak bisa menerima kenyataan harus melepaskan baret merah di samping sudah bersumpah setia untuk menjadi pasukan komando," tulis Hendro yang menirukan kembali kesaksian Sintong.
Baca: AKSI Kolonel Moeng Telan 6 Telur Ular Sanca Mentah dalam Sekejap, Bikin Prajurit Kopassus Terbelalak
Sintong pun menilai mereka yang protes melalui pelepasan tembakan memang sudah tak pantas di Kopassus.
Tindakan itu sudah melanggar disiplin militer yang patuh, dan taat pada pimpinan.
Oleh karena itu, Sintong pun meminta Polisi Militer AD untuk menanganinya.
Meski demikian, upacara pergantian baret pun pada akhirnya tetap dilakukan.
Baca: MARDI Rambo, Prajurit Kopassus Tak Pernah Mendarat Pakai Pesawat, Malah Gembira Dikirim ke Bosnia
Upacara tersebut dilakukan di Kariango, sekitar 23 kilometer dari Makassar.
Mereka yang tak lulus ujian tersebut berdiri tegak dalam barisan.
"Sebelum upacara dimulai mereka sudah memasukkan baret hijau ke dada di bagian dalam kemeja,"tulis Hendro berdasarkan pengakuan Sintong.
Selanjutnya terdengar aba-aba pergantian baret.
Baca: PRAJURIT Kopassus 5 Hari Bertahan di Tumpukan Mayat Rekan yang Membusuk, Tiba-tiba Lewat Sosok Ini
Mereka serentak menunduk, mengambil baret hijau dari kemejanya, lalu mengenakannya ke kepalanya, dan memasukkan baret merah ke kemejanya.
Lalu, dari sikap menunduk, mereka kemudian tegak kembali.
Menurut Sintong, saat itu suasana sangat mengharukan, beberapa anggota meneteskan air mata.
"Sintong terharu menyaksikan upacara itu. Ia mencatat di antara mereka yang berganti baret itu ada perwira berpangkat kolonel, letkol, dan mayor, walaupun sebenarnya mereka lebih suka tetap di baret merah,"tulis Hendro.
Baca: Tim Hukum Kubu Jokowi-Maruf Mengaku Siap Kalah, Bagaimana dengan Kubu Prabowo-Sandi
Kemarahan Sintong Panjaitan Saat Benny Moerdani Lempar Baret Kopassus:
Benny Moerdani merupakan satu di antara pejabat militer yang cukup disegani di era Soeharto.