Kejahatan ISIS

PASUKAN Elites SAS Temukan 50 Kepala Wanita Budak 5eks ISIS, Terpenggal Dibuang ke Tong Sampah

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasukan SAS Inggris.

Sayyaf merupakan rekan karib Baghdadi sekaligus penyandang dana ISIS.

Status itu membuat Umm Sayyaf mengaku mempunyai akses untuk dengan bertemu Baghdadi.

Dia mengaku pernah hadir ketika Baghdadi merekam audio propaganda di rumah mereka.

Baghdadi, kata Sayyaf, sering merekamnya di ruang tamu di rumah mereka di Taji.

"Suami saya saat itu merupakan kepala media ISIS. Jadi Baghdadi sering mengunjungi kami," kata perempuan 29 tahun yang disebut sebagai pengelola jaringan budak seks ISIS.

Baca: Ketua MK Pastikan Putusan Sengketa PIlpres 2019 Tepat Waktu, Lihat Jadwal dan Tahapannya

Ketika pertama kali ditangkap dalam penyerbuan 2015, perempuan yang dijatuhi hukuman mati di Erbil, Irak itu menolak buka mulut, dan baru melakukannya pada awal 2016.

Pejabat intelijen Kurdi mengatakan, keterangan Umm Sayyaf memberikan mereka gambaran utuh mengenai struktur keluarga Baghdadi dan orang-orang yang penting baginya.

"Dia mengidentifikasi banyak orang dan tanggung jawab mereka. Kami memahami tentang perang istri bagi petinggi ISIS, dan itu sangat berguna bagi kami," katanya.

Baca: INILAH 10 Ciri-Ciri Wanita dengan Libido Tinggi, Salah Satunya Wanita yang Memiliki Kumis Tipis

Meski kolaborator yang baik, status hukuman matinya tak akan berubah.

Apalagi dia dianggap bertanggung jawab atas kematian tawanan AS Kayla Mueller.

Pengacara HAM Amal Clooney meminta Umm Sayyaf dipindahkan ke AS untuk menghadapi tuntutan kejahatan Umm Sayyaf terhadap Mueller dan perempuan minoritas Yazidi.

Kepada Dewan Keamanan PBB April lalu, istri aktor George Clooney itu menuturkan perempuan Yazidi mengalami kekerasan seksual dengan diperkosa anggota ISIS.

Baca: Terlalu Lama Menunggu Jawaban Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Dikabarkan Dekati Pedangdut Cantik Ini!

Amal mengungkapkan Umm Sayyaf tidak menunjukkan solidaritas kepada korban.

Umm Sayyaf disebut mengunci korban di kamar dan membiarkan penganiayaan terhadap mereka.

"Dia memberikan makeup kepada para korban sebelum 'mempersiapkan' mereka untuk diperkosa. Karena itu, saya meminta dia dipindahkan ke AS untuk menghadapi kejahatannya," tegas Amal.

Halaman
1234

Berita Terkini