Berita Nasional

Ketupat Jembut, Makanan yang Cuma Ada Pada saat Lebaran, Simak Asal Usul Namanya yang Unik Itu

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketupat jembut atau ketupat taoge di Jaten Cilik Pedurungan Kota Semarang.

Kegiatan pun dilanjutkan pembagian ketupat taoge kepada ratusan anak yang sudah menunggu di luar.

Aba-aba pesta lebaran ketupat ini dimulai dengan membunyikan petasan dan bunyi tiang listrik yang dipukul dari sejumlah arah.

Saat itulah, anak-anak mulai berhamburan berebut ketupat taoge di sepanjang jalan.

Baca: Beralih ke Digital, Perpusatakan Jambi Akan Tambah Koleksi Buku di iPustaka Jambi

Baca: BPN Menuntut Agar MK Berhentikan Ketua & Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi: Itu Kewenangan DKPP

Baca: Stefan William dan Celine Evangelista Ikut Dibuat Geram oleh Unggahan Angela Gilsha yang Viral

Selaku Imam Masjid sekaligus orang yang dituakan di Jaten Cilik, Munawir (45) menjelaskan, ketupat taoge pada awal mulanya dibuat untuk menyemarakkan Lebaran Syawal.

Lantaran keterbatasan biaya pada saat itu, sang perintis pada generasi pertama sepakat merayakannya dengan cara yang sederhana.

Adapun, filosofi taoge dan sambal kelapa dimaksudkan untuk melambangkan sebuah kesederhanaan dalam hidup dengan tidak melulu kemewah-mewahan.

Sedangkan dibelah tengah dan dimasukkan isi, dimaksudkan bahwa antar warga sudah saling melepas kesalahan.

"Menurut cerita dari generasi pertama Sulaiman, yaitu mbah saya, termasuknya."

"Tahun 1965 sempat berhenti zaman PKI."

"Tahun 1980 ketupat dan petasan."

"Nah tahun 1983-an diganti dengan uang dari 500 rupiah hingga 5 ribu-an," terang Munawir kepada Tribunjateng.com, Rabu (12/6/2019).

Pada lebaran ketupat 2019, warga Jaten Cilik kembali menggelar perayaan dengan menu yang sama.

Serangkaian acara yang masih terjaga kelestariannya dilengkapi dengan 5.000-an buah ketupat taoge.

Baca: Arus Balik Penumpang di Pelabuhan Roro Membludak, Bupati Safrial Janji Perbaiki Sistem Layanan

Baca: Luna Maya Asik di Belanda, Rencanakan Ini dengan Faisal, Syarini & Reino Barack Mesra di New Zealand

Baca: ASN Muarojambi Dipantau, Bupati Masnah Minta BKD Periksa Alat Finger Print

Sebanyak 4.500 di antaranya diperebutkan anak-anak dan juga masyarakat yang berjumlah 400-an orang.

Khusus untuk anak-anak, disediakan juga ketupat dengan isi uang.

Kemeriahan pun tampak di samping Masjid Roudhotul Muttaqiin dari pukul 05.00 WIB-pukul 06.15 WIB.

"Masyarakat semua berpartisipasi."

Halaman
123

Berita Terkini