Baca tanpa iklan
Pengakuan Barbie Kumalasari, Wajib Main Diranjang 3 Jam Lebih dan Dapat Lebih dari 10 Kali Orgasme
TRIBUNJAMBI.COM - Pengakuan mencengangkan oleh Barbie Kumalasari sempat menjadi sorotan publik.
Berbie Kumalasari baru-baru ini membongkar sendiri bagaimana kehidupan seksnya bersama suaminya Galih Ginanjar.
Ia pun sempat menyinggung soal durasi bercinta dan jumlah orgasme dalam tiap bercinta.
“Kalau aku itu orgasmenya harus di atas 10 kali, terus durasinya harus di atas tiga jam,” ujarnya, dalam kanal YouTube Rey Utami & Benua, yang tayang pada Sabtu (1/6) tempo hari.
Dia juga menceritakan kehidupan seksnya dengan mantan suaminya.
Baca: Disorot Media Asing, Unggahan Angela Gilsha yang Keluhkan Bayi di Pesawat Padahal Sudah Minta Maaf
Baca: Tonton Film Avengers: Endgame Sebanyak 110 Kali, Wanita Ini Pecahkan Rekor Dalam Waktu 20.020 menit
Baca: Polytron Belleza, Kulkas Awet dengan Design Elegan Pilihan Keluarga Indonesia
Baca: Nasib Maruf Amin Bila Gugatan Tim Hukum 02 Dikabulkan, Terungkap Fakta-fakta yang Dilakukan KPU
Waktu itu tahun baru, dia dan suaminya melalukan hubungan seksual di atas rumah persis jam 12 malam.
“Orang tahunbaruan kita malam ML di situ,” ujarnya, diiringi tawa Rey Utami.
“Dan itu sensasinya keren banget!”
Kepada Rey, Barbie juga mengaku senang jika ada yang menyebutnya sebagai perempuan hiperseks.
“Aku olahraganya sudah maniak,” akunya.
Baca: Petunjuk Cara Pendaftaran SBMPTN 2019 di ltmpt.ac.id, Ini Urutan Pilihan Kampus
Baca: Bisnis Besar Milik Habil Marati, Politikus PPP Disebut-sebut jadi Donatur Eksekutor 4 Pejabat Negara
Baca: Jenderal TNI Bela Kopassus Berkaki Satu hingga Dimutasi, Akhirnya Jadi Intelijen Opsus Misterius
Lepas dari itu, normalkah berhubungan intim hingga lebih dari tiga jam?
Kita tahu, salah satu misteri yang sering ditanyakan pria dan wanita adalah, berapa lamakah idealnya durasi berhubungan seks di luar foreplay?
Sebenarnya tidak ada rumus pasti untuk itu.
Eric Corty dan Jenay Guardiani, dua peneliti dari Pennsylvania State University, melakukan survei terhadap 50 anggota Society for Sex Therapy and Research.