Pilpres 2019

Blak-blakan, Jansen Sitindaon Mengaku Dibenci Warga di Kampung Halamannya setelah Dukung Prabowo

Editor: andika arnoldy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

"Kalau sekarang kan BPN main di narasi politik atas itu dalam tanda kutip dia bukan politik mikro," tambahnya.

Jansen Sitindaon lantas membeberkan peran Partai Demokrat di persidangan sengketa hasil suara Pilpres 2019 bagi kubu Prabowo-Sandiaga.

"Kita kan berpikir kemarin klaim kemenangan 62 persen yang kemudian turun jadi 54 persen itu ada katanya profesor Laode yang hadir penghitungan itu akan dihadirkan kan, jadi artinya data-data, angka-angka C1 per TPS, hasil rapat pleno kabupaten kota, kecamatan, provinsi itu yang akan dimunculkan, ini kan tidak kan, yang dimainkan kemarin kan 'korupsi politik' artinya kan isu besar begitu," jelas Jansen Sitindaon.

"Kalau misalnya nanti teman-teman BPN yang sekarang sedang megajukan gugatan di MK butuh saksi dari Partai Demokrat misalnya, eh kami mengidentifikasi ada kecurangan di Kabupaten Barito misalnya yang tahu itu kader Partai Demokrat, silakan kontak kami," imbuhnya.

Baca: Kehamilan Anak Pertama Jadi Kado Termanis Fitri Tropika

Jansen Sitindoan kemudian mengaku dirinya bersama Demokrat telah berjuang keras untuk menangkan Prabowo-Sandiaga walau di ujung penghitungan masih tetap kalah.

"Kalau bicara 8 bulan kemarin (masa kampanye) sudah habis-habisan Partai Demokrat ini," kata Jansen Sitindaon.

Selain itu, Jansen Sitindaon juga beranggapan telah menghabiskan banyak tenaga serta cara untuk mendukung Prabowo-Sandi.

Namun, akhirnya Demokrat menjadi partai koalisi yang mengalami penurunan suara di pemilihan legislatif (pileg).

Penurunan suara Demokrat dianggap pemilih dari kaum minoritas untuk Demokrat beralih dukungan karena isu politisasi agama yang kencang terdengar dari kubu 02.

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

"Saya sendiri habis-habisan, bahkan Partai Demokrat itu satu-satunya Partai di koalisi 02 yang mengalami penurunan suara cukup signifikan karena isu politisisasi agama yang cukup keras itu tadi, khilafah segala macam yang paling kena dampak itu Partai Demokrat," ujarnya.

"Kami kehilangan kursi misalnya di Sulawesi Utara. Kami hilang kursi di Babel, kami hilang kursi di Bali, politik identitas, jadi ada 2 juta pemilih Demokrat minoritas yang kemudian lari karena mereka mepersepsikan ini serius benar ini dukung Prabowo begitu lah, ini serius benar."

Baca: Istrinya Jualan Kue Kering Demi Tutupi Kebutuhan Hidup, Zul Zivilia Sampai Menangis dalam Penjara

Jansen Sitindoan lantas mengaku dirinya dibenci di kampung halamannya.

Tak hanya itu ia juga diberi 1.000 suara untuk pileg karena Demokrat memutuskan untuk berkoalisi dengan Prabowo Subianto.

"Saya ini habis-habisan 8 bulan kemarin, saya ini bukan hanya tidak dipilih orang di kampung saya ini, malahan dibenci, tempat lahir saya itu hanya memberikan 1.000 suara ke saya karena saking bencinya saya mendukung Pak Prabowo," tambahnya

Berita Terkini