Rofik diketahui adalah warga Kranggan dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Sejak lulus SMA, Rofik menjadi sosok yang sangat tertutup.
Sebelumnya, Rofik dikenal sebagai pria yang rajin datang ke masjid.
Namun setelah lulus dari SMA, hal itu sudah jarang dilakukannya.
"(Rofik) tertutup setelah lulus SMA, biasanya dulu ke masjid tapi sekarang enggak pernah," kata Sudalmanto, Kepala Dusun Kranggan kulon, Senin (3/6/2019).
Sudalmanto menambahkan, terduga pelaku sudah tidak pernah berinteraksi lagi dengan warga.
"Enggak pernah berinteraksi di kampung," imbuhnya.
Ia menjelaskan, terduga pelaku juga tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Sehari-hari, Rofik hanya bekerja serabutan dan kadang terlihat sebagai penangkap burung.
Tak hanya itu, Rofik juga pernah diketahui bekerja sebagai penjual gorengan.
"Pekerjaannya terkadang tulup (menangkap) burung, sempat jualan gorengan," ungkap Sudalmanto.
Terkait pendidikan Rofik setelah SMA, Sudalmanto mengakui bahwa terduga pelaku sempat mengenyam pendidikan kuliah.
Namun terduga pelaku tak menyelesaikan pendidikannya dan akhirnya keluar.
Sementara itu, ayah Rofik diketahui bekerja sebagai tukang jahit.
Sementara sang ibu adalah seorang ibu rumah tangga.