Sutanto memang pernah menjadi ajudan Soeharto dari tahun 1995 hingga 1998.
Baca: Promo Toyota Hadiah Ramadhan (THR) 2019 Pelanggan Agung Toyota dapat Toyota 1 Innova & 2 Apple Watch
Satu di antara kenangan yang masih diingat oleh Sutanto adalah saat dia menjadi saksi detik-detik wafatnya Tien Soeharto.
Saat itu, dia baru saja menemani Soeharto memancing di Anyer, pada Jumat, 26 April 1996.
Ketika Soeharto sedang memancing, rupanya Tien sedang berada di sentra pembibitan buah Mekarsari.
Menurut Sutanto, saat itu Tien terlalu asyik, dan bergembira melihat sejumlah tanaman yang sedang berbuah di tempat itu.
Baca: Prabowo dan Sandiaga Uno Daftarkan Gugatan Pilpres, Pendukung Berdatangan ke Mahkamah Konstitusi
Sehingga, dia pun kurang memperhatikan kesehatannya.
Padahal, sebenarnya Tien tidak boleh berjalan terlalu jauh dan lama.
Alasannya, Tien memang sedang mengidap penyakit gangguan jantung.
Saat Soeharto kembali ke rumah, dan bertemu sang istri pada sore harinya, menurut Sutanto, suasana berlangsung seperti biasanya.
Baca: 6 Partai dari Jambi Ajukan Gugatan ke Mahkamah Konstitusi
Meski demikian, kala itu Tien tetap harus terus beristirahat karena kelelahan.
Namun, sesuatu tiba-tiba terjadi pada Minggu (28/4/1996) dini hari.
Tepatnya, sekitar pukul 04.00 WIB.
"Baru pada Minggu dini hari sebelum subuh, sekitar pukul 04.00, Ibu Tien mendapat serangan jantung mendadak," kata Sutanto, seperti dikutip dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories".
Baca: Mengerikan, Karyawan Perusahaan Tewas Diterkam Harimau saat Panen Akasia
Saat itu, sang Ibu Negara terlihat sulit bernapas.
Oleh karena itu, Tien kemudian dibawa ke RSPAD Gatot Subroto.