Ekstrem, PREVIEW Ajax vs Tottenham, Pelatih Kebugaran Larang Dua Pemain Muslim Berpuasa, Ini Alasannya
TRIBUNJAMBI.COM-Kabar dua pemain Ajax Amsterdam, Hakim Ziyech dan Noussair Mazraoui yang dilarang puasa sempat menghebohkan media.
Dua pemain muslim Ajax, Hakim Ziyech dan Noussair Mazraoui mendapatkan sedikit tentangan dari ahli kebugaran asal Belanda, Raymond Verheijen saat ingin menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Kedua pemain tersebut dinilai tidak bertanggung jawab jika melakukan puasa dalam waktu dekat ini.
Pendapat Verheijen itu mungkin terdengar cukup ekstrem karena melarang seseorang menjalankan ibadah agamanya.
Namun, di balik penentangan tersebut, Verheijen memiliki alasannya sendiri.
PREVIEW Salah Absen di Liverpool vs Barcelona Malam Ini, 6 Pemain Kunci Tak Turun, Prediksi Line Up
Ikuti Firasatnya, Polantas Ipda Tatang Diganjar Penghargaan, Motor Dinasnya Hancur Ganjal Truk
Setelah MUI, Andre Taulany Datangi Ustaz yang Kena Sepet Adisomad, Tanggapan UAH Begini
Beredar, Ada Letkol Sebut TNI Punya Data 02 Menang, KSAD Jendral Andika Bentuk Tim Khusus
Ferdinand Hutahaean dari Demokrat: Logikanya Tak Mungkin Prabowo Menang di Angka 62 Persen
Ferdinand Hutahaean: Jokowi-Maruf Menang, Demokrat Keluar dari Koalisi Prabowo
Ahli kebugaran itu menyatakan penentangan karena tak ingin kedua pemain tersebut lemas dan tak bertenaga saat bertanding.
Pasalnya, saat puasa gula darah dalam tubuh manusia akan berkurang.
Mengingat kini Ajax sedang dalam fase krusial dan banyak pertandingan penting yang harus dijalankan dalam waktu dekat yang bersamaan dengan bulan Ramadan.
"Tindakan yang tidak bertanggung jawab apabila Ziyech dan Mazraoui tetap kekeh memenuhi puasa Ramadan pada fase seperti ini. Situasi di Ajax sangat ekstrem, semua orang tahu itu," tutur Verheijen dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com yang mengutip Mirror.
"Ketahanan tubuh pemain akan berkurang, itu (puasa) juga akan mengubah pola latihan dan pola makan dalam 11 bulan terakhir," ujarnya menambahkan.
Selain perihal pola latihan, Ahli kebugaran itu menjelaskan jika matahari terbenam di Belanda pukul 21.18, sementara pertandingan pukul 21.00 sehingga tidak mungkin pemain bertanding tanpa mengisi tubuh dengan nutrisi terlebih dulu.
"Matahari terbenam pada Rabu malam pukul 21.18 waktu setempat, sementara pertandingan semifinal leg kedua dimainkan jam 21.00," kata Verheijen.
"Jelas tidak mungkin mereka bermain tanpa makan lebih dulu. Bagaimana jika pertandingan berlanjut ke babak tambahan karena Tottenham unggul 1-0?" tambah Verheijen.
Verheijen pun berharap pemain bisa mengerti kondisi saat ini.