TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 17 jenazah masih tersimpan di RSUP Sanglah Denpasar Bali dan belum ada keluarga yang mengambilnya untuk dimakamkan.
Dari 17 jenazah tersebut, 13 diantaranya tanpa identitas atau Mr X.
Bahkan ada 2 orang asing atau WNA yang memiliki identitas namun masih bermasalah, kemudian ada 2 jenazah WNI yang beridentitas namun tak mau diambil oleh keluarganya.
“Jenazah yang terlantar itu adalah jenazah yang tidak ada yang mengurus. Bisa saja mungkin masih tidak dikenal, atau juga mungkin ada keluarganya tapi memang tidak mau mengurus jenazah tersebut,” jelas Konsultan Forensik Klinik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit SpFM (K), DFM. Kamis (2/5) pagi.
Baca: Soekarno Nyaris Picu Perang Dunia 3, Inggris, Australia, AS Siap Berperang, Untung Diredam Soeharto
Baca: Kesalahan Situng Sudah 224 Kali, Cawapres Sandiaga Uno Minta Situng Milik KPU Diaudit, Ada Tak Cocok
Baca: Ayu Ting Ting & Shaheer Sheikh Sahur Bareng Pertama di Bulan Ramadan, Pamer Kemesraan!
Baca: Real Count KPU Senin (6/5) Jokowi-Maruf Menang Telak di Bali 91,68 Persen, Prabowo-Sandi 8,32 Persen
Baca: Nikita Mirzani Ajak Nikah Saat Sahur, Sedih Liat Vicky Nitinegoro Naik Kereta Api:Makanya Nikahi Gue
Di ruangan itulah tersimpan puluhan mayat, mulai dari titipan sementara sampai mayat tanpa identitas atau Mr X .
Dua Mr X di ruangan ini bahkan ada yang sudah disimpan sejak dua tahun silam.
“Saat ini ada 17 jenazah terlantar di sini. Paling banyak itu yang Mr X,” ujarnya.
Dijelaskan, saat ini terdapat 17 jenazah terlantar yang tersimpan di Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUP Sanglah.
Dari 17 yang terlantar, 13 di antaranya merupakan jenazah tanpa identitas atau berstatus Mr X.
Alit menjelaskan, total jenazah terlantar yang ada saat ini di RSUP Sanglah sebetulnya jauh lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Sebelumnya dua kali lipat saat ini yang terlantar. Sekarang 17 jenazah termasuk sedikit,” ungkap Alit.
Dari 13 jenazah berstatus Mr X itu, lanjut Alit, 6 di antaranya merupakan bayi dan sisanya orang dewasa.
Kemudian, dari enam bayi Mr X tersebut, tiga di antaranya sebetulnya sudah diketahui oleh ibu atau orang tuanya, namun mereka tidak mau mengurus jenazah anak mereka.
Sedangkan, tiga bayi Mr X lainnya datang dari TKP.
“Jadi mereka memang melahirkan di RS Sanglah, tapi kemudian bayinya meninggal dan mereka menyerahkan ke sini,” beber dr Alit kepada Tribun Bali (Tribun Jambi Network).