Sejarah Indonesia

Kisah Dokter yang Takut Periksa Soeharto saat Sakit hingga Wafat Usai 32 Tahun Berkuasa di Indonesia

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bagian dalam Dalem Kalitan Solo. Dari jauh tampak, antara lain, foto alm Ibu Tien Soeharto dan piagam pahlawan baginya. Penjaga menuturkan mengalami kejadian mistis di ndalem kalitan solo

"Malam itu, tanggal 25 Januari 2008, bapak menghendaki dhahar (makan) Pizza," tulis Tutut.

"Kami mencari… Titiek dan Mamiek sibuk minta batuan temannya untuk mencarikan pizza sampai dapat,"

"Alhamdulillah masih ada yang buka. Bapak memangil kami berkumpul, untuk makan bersama Pizza tersebut. Tiba-tiba bapak menyanyikan lagu “Panjang Umurnya”,"

"Rupanya bapak ingat, bahwa pada bulan Januari ada anaknya yang ulang tahun, yaitu saya, pada tanggal 23 Januari. Kami menemani bapak makan Pizza. Bapak dhahar satu potong pizza dengan lahap," tulis Tutut, menceritakan momen tersebut.

2. Hadap Kiblat

Selain minta makan pizza, ada keinginan lain Soeharto.

Dalam tulisan di situs miliknya, Tutut menceritakan sang ayahanda ingin agar ranjangnya diputar menghadap kiblat.

"Pada saat itu bapak akan sholat tahajud (yang selalu bapak lakukan setiap malam bertahun-tahun). Tapi kali ini bapak ingin tempat tidurnya diputar menghadap kiblat," tulis Tutut.

Menurut Tutut, dokter kemudian menimpali permintaan pria yang mendapat julukan The Smiling General oleh media asing itu.

“Kalau sedang sakit, boleh tidak menghadap kiblat bapak,” kata dokter.

Soeharto kemudian menjawab : "Saya mau menghadap kiblat,”

Anak-anak Soharto pun menuruti keinginan itu.

Adalah Sigit Harjojudanto yang menggeser ranjang Soeharto.

Ia dibantu oleh Suweden, seorang ajudan setia Soeharto.

3. Foto Terakhir Trah Cendana

Halaman
1234

Berita Terkini