Pada usia yang baru 21 tahun, dia sudah menduduki jabatan Ketua DPP PSI Bidang Eksternal.
Politisi muda ini pernah menarik perhatian ketika berdebat dengan Fahri Hamzah di Twitter.
Alasannya berdebat dengan Fahri adalah untuk memberi pesan kepada kaum muda agar berani mengemukakan pendapat.
Kala itu, dia menilai ada upaya-upaya untuk melemahkan hingga membubarkan KPK.
Baca: AHY Soroti 225 Anggota KPPS Meninggal dan 1.470 Sakit, Penyelenggaran Pemilu 2019 Mesti Dievaluasi
Baca: Sandiaga Uno Posting Foto Bareng Dai Cilik Syaikh Rasyid yang Bisa Meniru Suara 15 Imam Besar Dunia
Tsamara mengatakan, anak muda harus berani menolak segala upaya tersebut. Tsamara lulus dari Universitas Paramadina Jakarta pada 21 April 2018.
Penghitungan surat suara untuk pemilihan legislatif 2019 di Singapura telah selesai.
Seperti diketahui, WNI di Singapura memilih caleg yang berlaga di dapil Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
Ada sebanyak 105 caleg yang bertarung memperebutkan 7 kursi ke Senayan.
Lalu siapa saja yang berjaya?
Caleg muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany unjuk kekuatan di perhitungan suara pileg di Singapura.
Mengutip siaran pers yang dirilis Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Singapura, Tsamara yang maju sebagai caleg nomor urut 1 meraup perolehan suara terbanyak per individu dengan raihan 3.755 suara.
Politisi berusia 22 tahun itu unggul jauh dari Wakil Sekjen PDIP yang juga petahana Eriko Sotarduga.
Eriko menduduki urutan kedua dengan 1.389 suara. Walaupun meraih suara terbanyak, Tsamara hampir dipastikan tidak akan mendapatkan kursi di DPR karena kegagalan PSI menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
Agregasi hitung cepat atau quick count menunjukan suara nasional partai baru itu hanya mencapai sekitar 2 persen.
Sementara, PDIP mendominasi dengan berhasil menempatkan 6 dari 7 calegnya di 10 besar peraih suara terbanyak.