MAU Berangkat Perang, Tiba-tiba Soeharto Panggil Prabowo:Di Luar Dugaan Ini yang Diberi

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan Soeharto

OJO LALI ( Jangan Lupa), mempunyai makna bahwa kita tidak boleh lupa akan keberadaan kita didunia ini, dari mana kita berasal, hidup kita untuk apa, apa yang telah kita kerjakan selama hidup didunia ini dan pada akhirnya kita akan kembali menghadap-Nya serta mempertanggunjawabkan apa yang pernah kita perbuat selama hidup di akhirat nanti.

OJO DUMEH ( Jangan Sok ), mempunyai maksud bahwa kita tidak boleh arogan (sok) dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sok kuasa atas segalanya, karena diatas kekuasaan yang kita miliki tidak akan pernah abadi, masih ada kekuasaan yang kekal, yang serba MAHA, yaitu TUHAN.

Baca: Sedang Berlangsung! Live Streaming RCTI Liverpool vs Chelsea, Cek Untuk Nonton Juga di Metube.id

OJO NGOYO ( Jangan Ambisius ), mempunyai tujuan agar kita dalam menggapai suatu cita-cita, harapan dan keinginan tidak boleh terlalu berambisi karena akan merugikan banyak orang termasuk diri kita sendiri, karena akan menempuh berbagai macam cara tanpa memperdulikan dampak dari perbuatan tersebut terhadap orang lain yang pada akhirnya juga akan berimbas pada diri kita sendiri.

Makam dipenuhi pengunjung

27 Januari 2018 tepat menandai 10 tahun meninggalnya Presiden ke dua Indonesia, Soeharto. Ratusan orang mengunjungi makamnya di Jawa Tengah, sebagian besar adalah pengagum penguasa Orde Baru itu.

Soeharto dimakamkan di kompleks makam keluarga Astana Giribangun di Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, sekitar 35 km di timur kota Surakarta.

Baca: PASUKAN Kopassus Merayapi Sarang Kobra, Tumpas Bos Pemberontak di Kalimantan: Pistol Sempat Macet

Astana Giribangun berbentuk joglo dan memiliki tiga cungkup atau rumah kubur, salah satunya adalah cangkup Argosari.

Di cungkup inilah terletak makam Soeharto, Siti Hartina atau Ibu Tien, kedua orang tua dan kakak Ibu Tien.

Dan cangkup ini pada hari Sabtu, 10 tahun setelah meninggalnya Soeharto, ramai dengan para peziarah.

Meski tidak ada acara khusus peringatan haul Soeharto, namun sama seperti tahun-tahun sebelumnya, terjadi peningkatan jumlah peziarah.

Baca: Terbentur Dana, PPLP Jambi Bina 85 Atlet dari 11 Cabang Olah Raga

Juru kunci Makam Astana Giribangun, Sukirno mengatakan sudah ada 700 pengunjung hingga siang hari.

Dari jumlah itu sebanyak 200 orang dari partainya Mas Tommy (Tommy Soeharto), Partai Berkarya yang berasal dari Bandung dan Kuningan, " ujar Sukirno.

Sebelumnya, ada rombongan Pangdam XII Tanjangpura, Mayjen TNI Achmad Supriyadi yang berziarah di makam Soeharto. "Rombongan berjumlah 35 orang. Pangdam ini dulunya Danrem Surakarta, " kata Sukirno.

Namun anak-anak Soeharto hingga saat itu belum ada yang berziarah. Sukirno mengatakan, yang terakhir datang ke makam adalah Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto.

Baca: Perpanjang Kerjasama dengan RS, BPJS Kesehatan Masih Tunggu Proses Penyelesaian Hak dan Kewajiban

"Ibu Titiek terakhir ziarah ke makam sekitar satu setengah bulan yang lalu," kata Sukirno.

Halaman
1234

Berita Terkini