Gebrakan itu membuat pengeras suara yang menempel di podium terlepas.
Ketua DPW PPP Khittah DIY Syukri Fadholi dan Amien Rais yang berada di belakang Prabowo lantas maju menenangkan Prabowo.
Amien bahkan sempat mengelus pundak Prabowo.
"Cukup mereka khawatir. Tadi dibisikin 'sabar-sabar'," kata Prabowo.
Massa pendukungnya kemudian memberikan semangat kepada Prabowo dengan menyanyikan lagu "Naik-naik ke Puncak Gunung" yang liriknya diubah menjadi 'Naik-naik Prabowo-Sandi, Turun-turun Jokowi' Mendapatkan dukungan masyarakat yang memenuhi Stadion Kridosono, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Yogyakarta.
"Terima kasih rakyat Yogyakarta, kita harus merebut keadilan. Keadilan kebenaran tidak akan jatuh dari langit. Setiap insan harus berani menegakkan dan meraih keadilan," katanya.
Prabowo mengajak pendukungnya pada 17 April nanti untuk ikut menjaga TPS agar tidak ada kecurangan.
"Lihat jangan sampai tuyul ikut nyoblos. Jangan sampai ada hantu-hantu ikut nyoblos. Sanggup? Berani?" ucapnya disambut teriakan massa.
Siapa sebenarnya Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko lahir di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, pada 10 Maret 1970.
Pria ini merupakan aktivis dari Partai Rakyat Demokratik.
Nama Budiman Sudjatmiko mencuat saat dituduh mendalangi gerakan menentang Orde Baru. Bahkan, dia dan partai itu dikambinghitamkan bertanggung jawab dalam Peristiwa 27 Juli 1996, dalam penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia.
Budiman Sudjatmiko kemudian diajukan ke pengadilan dan divonis dengan hukuman 13 tahun penjara.
Dikejar-kejar Pemerintah Orde Baru
Budiman Sudjatmiko, MSc, MPhil aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi sejak duduk di bangku SMP.